Korban adalah penghuni kos bernama Ade Ummu (perempuan) dan 2 tamunya, Ele (pria) dan Supriatna. Ele tewas setelah tertembak di kepala dan beberapa bagian tubuh lain. Sedangkan Ade dan Supriatna terluka tembak di dada dan kaki.
Kamar di tempat kos milik Iim Siti Rohaeti itu berjumlah 4 unit. Tiga di antaranya terisi. Warga hanya mengenal penghuni bernama Ade dan Ateu atau biasa disapa Tante. Ateu ini, menurut warga, bernama Veni. Dia baru 6 bulan menghuni kos tersebut.
Polisi menyatakan berdasarkan keterangan saksi-saksi, pelaku mendatangi kamar Ade dan menembak penghuni kamar berikut 2 tamunya. Ada beberapa sisi tersembunyi dari peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.10 WIB tersebut. Berikut beberapa di antaranya.
Polisi memeriksa 6 saksi dalam kasus ini. Ada saksi yang menyebut pelaku berada di kamar Tante Veni. Tidak jelas, apakah pelaku tamu atau 'suami' perempuan tersebut.
Oleh warga, Tante Veni disebut-sebut memiliki suami yang kerap datang dengan mengenakan seragam TNI. Namun tidak diketahui apakah pria tersebut benar-benar anggota TNI atau bukan. Saat kejadian, dia datang ke kamar Ade dan menembak secara brutal.
"Jam 4 itu, korban tidur," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.
Pasca penembakan, pelaku pergi bersama Tante Veni dengan mengendarai sepeda motor. Keberadaan keduanya belum terendus hingga saat ini.
Oleh warga, Tante Veni disebut-sebut memiliki suami yang kerap datang dengan mengenakan seragam TNI. Namun tidak diketahui apakah pria tersebut benar-benar anggota TNI atau bukan. Saat kejadian, dia datang ke kamar Ade dan menembak secara brutal.
"Jam 4 itu, korban tidur," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.
Pasca penembakan, pelaku pergi bersama Tante Veni dengan mengendarai sepeda motor. Keberadaan keduanya belum terendus hingga saat ini.
2. TNI Menyelidiki, Apa Hasilnya?
Selang beberapa jam setelah penembakan, 2 anggota Polisi Militer TNI datang ke lokasi. Terlihat juga anggota TNI berseragam loreng dan berjaket TNI AU. Benarkah pelaku penembakan anggota TNI?
"Memang ada dugaan seperti itu. Tapi belum ada kepastian. Kami masih berkoordinasi dengan kepolisian dan menunggu penyelidikan," jelas Kepala Penerangan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Mayor Rifaid.
TNI memeriksa aktivitas anggota pada saat kejadian. Jika benar anggotanya terlibat, maka mereka tidak akan menoleransi. Sekecil apa pun pelanggarannya akan ditindak.
"Memang ada dugaan seperti itu. Tapi belum ada kepastian. Kami masih berkoordinasi dengan kepolisian dan menunggu penyelidikan," jelas Kepala Penerangan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Mayor Rifaid.
TNI memeriksa aktivitas anggota pada saat kejadian. Jika benar anggotanya terlibat, maka mereka tidak akan menoleransi. Sekecil apa pun pelanggarannya akan ditindak.
3. Apa Hubungan Korban dan Pelaku?
Dari urut-urutan kejadian, belum terungkap apa motif pelaku melakukan penembakan. Dia datang dari kamar Tante Veni, masuk ke kamar Ade dan menembak penghuninya. Hubungan pelaku dan korban juga belum diketahui.
"Pemicunya masih kita selidiki. Kita juga belum tahu," tutur Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.
Pelaku kenal dengan korban? Atau ada insiden sebelum penembakan? Polisi belum memberikan kesimpulan. Warga sekitar juga tidak mencium gelagat itu.
Oleh warga, Tante Veni dan suami dipergoki cekcok di gang. Tante Veni yang kepada warga mengaku sebagai penyanyi di bar itu bahkan menampar sang suami. "Nggak tahu masalahnya, cuma sebut-sebut handphone gitu," kata warga, Yeti (41).
Belum jelas, apakah cekcok itu memicu penembakan brutal atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar