Dua profesor ternama Montreal mengenakan jilbab. Ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap larangan penggunaan simbol agama dalam piagam sekuler Quebec.
"Saya mengenakan jilbab sebagai bentuk solidaritas," ungkap profesor sejarah, Concordia University, Nora Jaffary seperti dilansir cbc, Rabu (27/11).
Belum lama ini, Quebec memberlakukan aturan kontroversial yang mengejutkan semua kalangan.
Aturan ini melarang setiap penggunaan simbol agama. Efek dari hal ini, perkantoran, pemerintahan dan layanan publik steril dari simbol agama, termasuk jilbab dan burka.
Soal ini, Profesor Ilmu Politik McGill University, Catherine Lu mengatakan larangan tersebut jelas mengincar minoritas. Ini membuat Muslimah, sebagai target utama, piagam tersebut. "Apa yang saya kenakan ini merupakan dukungan kepada Muslimah. Saya berharap semakin banyak perempuan Kanada mengenakannya," kata dia.
Meskipun memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Kanada , provinsi timur - tengah Quebec adalah salah satu provinsi dengan insiden serangan Islamofobia tertinggi di Kanada, di mana umat Islam menghadapi berbagai jenis diskriminasi dan rasisme .s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar