Android boleh saja tengah menikmati masa kejayaannya sebagai platform sistem operasi mobile nomor satu di dunia saat ini. Namun hati-hati saja, jika Google lengah, sudah ada beberapa OS baru yang siap mengeroyok untuk menjungkalkan hegemoninya.
Ya, Android kini bukan satu-satunya sistem operasi terbuka yang masuk ke pasaran. Bahkan secara terang-terangan, OS ini mengaku siap bersaing dengan handset berbasis Android.
2014 adalah awal peperangan tersebut. Karena beberapa dari pengembangnya sudah memberikan bocoran akan kehadiran handset tersebut sejak awal tahun depan.
Apa saja OS yang akan menjadi dan patut diwaspadai oleh si 'Robot Hijau' ini? Berikut
Ya, Android kini bukan satu-satunya sistem operasi terbuka yang masuk ke pasaran. Bahkan secara terang-terangan, OS ini mengaku siap bersaing dengan handset berbasis Android.
2014 adalah awal peperangan tersebut. Karena beberapa dari pengembangnya sudah memberikan bocoran akan kehadiran handset tersebut sejak awal tahun depan.
Apa saja OS yang akan menjadi dan patut diwaspadai oleh si 'Robot Hijau' ini? Berikut
rangkumkan siapa saja yang menjadi penantang Android, dari berbagai sumber, Rabu (11/12/2013).
1. Tizen
Tidak kapok dengan OS Bada yang tak terlalu terdengar gaungnya, Samsung masih percaya diri membuat sistem operasi sendiri yang diberi nama OS Tizen.
OS Tizen ini merupakan hasil kolaborasi Samsung dengan Intel, yang belakangan mulai merambah banyak perusahaan. Setidaknya ada 36 perusahaan digandeng untuk memperluas dukungan.
Tizen dipromosikan Linux Foundation sebagai alternatif platform Android. Tizen sendiri adalah pengembangan dari platform MeeGo yang dulu dikembangkan Nokia bersama Intel dan LiMo.
Seiring pengembangannya, OS ini semakin sempurna. Beberapa waktu lalu, sebuah video beredar menampilkan kemampuan terbaru OS tersebut. Dalam video berdurasi lebih dari 9 menit tersebut Tizen tampak dijalankan pada perangkat Samsung Z9005 dan memang terlihat menjanjikan.
Apalagi Tizen yang dijalankan pada ponsel versi developer itu juga telah dikombinasikan dengan user-interface TouchWiz andalan Samsung. Berkat adaptasi TouchWiz di dalamnya, tampilan Tizen pun jadi terlihat mirip dengan ponsel Android besutan Samsung yang ada di pasaran.
OS Tizen ini merupakan hasil kolaborasi Samsung dengan Intel, yang belakangan mulai merambah banyak perusahaan. Setidaknya ada 36 perusahaan digandeng untuk memperluas dukungan.
Tizen dipromosikan Linux Foundation sebagai alternatif platform Android. Tizen sendiri adalah pengembangan dari platform MeeGo yang dulu dikembangkan Nokia bersama Intel dan LiMo.
Seiring pengembangannya, OS ini semakin sempurna. Beberapa waktu lalu, sebuah video beredar menampilkan kemampuan terbaru OS tersebut. Dalam video berdurasi lebih dari 9 menit tersebut Tizen tampak dijalankan pada perangkat Samsung Z9005 dan memang terlihat menjanjikan.
Apalagi Tizen yang dijalankan pada ponsel versi developer itu juga telah dikombinasikan dengan user-interface TouchWiz andalan Samsung. Berkat adaptasi TouchWiz di dalamnya, tampilan Tizen pun jadi terlihat mirip dengan ponsel Android besutan Samsung yang ada di pasaran.
2. Firefox
Mendapat dukungan dari perusahaan telekomunikasi yang khawatir terhadap dominasi Android, membuat Mozilla mengembangkan sistem operasi mobile yang diberi nama OS Firefox awal tahun 2012 silam.
Mozilla menyatakan operator Deutsche Telekom, Sprint, Smart, Telecom Italia, Telenor dan Etisalat menyatakan dukungannya pada Firefox OS.
Dukungan dari operator dan vendor handset dinilai krusial bagi OS baru smartphone agar diminati pasar. Sebab, mereka akan menantang Android dan iOS yang saat ini sangat mendominasi.
Setahun setelah pengembangan itu, ponsel berbasis OS Firefox itu pun akhirnya resmi dirilis di awal tahun 2013. Mencengangkan, karena handset ini mendapatkan sambutan yang lumayan hangat.
Ponsel berbasis OS Firefox rupanya mengundang minat banyak developer. Buktinya, tak butuh waktu lama bagi manufaktur ponsel berikut untuk menjual habis piranti tersebut di online store-nya.
Adalah Geeksphone, perusahaan start up dari Spanyol yang mendesain dan menggarap ponsel rubah api itu. Mereka sempat menutup toko online mereka secara sementara karena kehabisan stok.
Piranti yang dijual adalah versi untuk developer yang ingin membuat dan menguji coba aplikasi untuk Firefox OS. Sayang tidak disebutkan berapa total unit yang terjual itu.
Mozilla menyatakan operator Deutsche Telekom, Sprint, Smart, Telecom Italia, Telenor dan Etisalat menyatakan dukungannya pada Firefox OS.
Dukungan dari operator dan vendor handset dinilai krusial bagi OS baru smartphone agar diminati pasar. Sebab, mereka akan menantang Android dan iOS yang saat ini sangat mendominasi.
Setahun setelah pengembangan itu, ponsel berbasis OS Firefox itu pun akhirnya resmi dirilis di awal tahun 2013. Mencengangkan, karena handset ini mendapatkan sambutan yang lumayan hangat.
Ponsel berbasis OS Firefox rupanya mengundang minat banyak developer. Buktinya, tak butuh waktu lama bagi manufaktur ponsel berikut untuk menjual habis piranti tersebut di online store-nya.
Adalah Geeksphone, perusahaan start up dari Spanyol yang mendesain dan menggarap ponsel rubah api itu. Mereka sempat menutup toko online mereka secara sementara karena kehabisan stok.
Piranti yang dijual adalah versi untuk developer yang ingin membuat dan menguji coba aplikasi untuk Firefox OS. Sayang tidak disebutkan berapa total unit yang terjual itu.
3. Sailfish
Nama ponselnya adalah Jolla, sedangkan sistem operasinya adalah Sailfish. Ponsel dan sistem operasi ini merupakan besutan mantan dan para petinggi Nokia yang hengkang.
Diungkap Tomi Pienimaki, CEO Jolla, mereka bakal menyiapkan Sailfish agar bisa dijalankan pada ponsel Android. Dengan kata lain, nantinya pengguna ponsel Android dapat mengganti sistem operasi yang digunakannya dengan Sailfish.
Menariknya, Jolla bakal menghadirkan OS Sailfish untuk ponsel Android layaknya custom ROM Android. Dengan begitu, mudah bagi pengguna untuk menginstal Sailfish ke dalam ponsel Android miliknya untuk menggantikan sistem operasi Android yang ada.
Ponsel Jolla sendiri sudah bisa dibeli sejak beberapa waktu lalu, namun memang masih terbatas untuk di negara tertentu saja. Salah satu kelebihannya adalah OS Sailfish dipastikan mampu menjalankan sebagian besar aplikasi Android yang ada di dunia.
Diungkap Tomi Pienimaki, CEO Jolla, mereka bakal menyiapkan Sailfish agar bisa dijalankan pada ponsel Android. Dengan kata lain, nantinya pengguna ponsel Android dapat mengganti sistem operasi yang digunakannya dengan Sailfish.
Menariknya, Jolla bakal menghadirkan OS Sailfish untuk ponsel Android layaknya custom ROM Android. Dengan begitu, mudah bagi pengguna untuk menginstal Sailfish ke dalam ponsel Android miliknya untuk menggantikan sistem operasi Android yang ada.
Ponsel Jolla sendiri sudah bisa dibeli sejak beberapa waktu lalu, namun memang masih terbatas untuk di negara tertentu saja. Salah satu kelebihannya adalah OS Sailfish dipastikan mampu menjalankan sebagian besar aplikasi Android yang ada di dunia.
4. Ubuntu
Setelah melalui proses yang cukup lama dalam pengembangannya, akhirnya sistem operasi Ubuntu untuk smartphone resmi diluncurkan Canonical sekitar bulan November lalu.
Namun pada awalnya Ubuntu yang mengusung sandi Saucy Salamander ini hanya diperuntukkan bagi para pengembang aplikasi dan produsen smartphone.
Tujuannya adalah untuk membangun ekosistemnya, sementara untuk produsen smartphone bertujuan agar produsen dapat mengembangkan hardware yang sesuai untuk adaptasi Ubuntu.
CEO Canonical Mark Shutteworth yang memastikan bahwa ponsel Ubuntu yang pertama ini akan hadir tahun 2014 dan akan langsung menyasar segmen menengah ke atas.
Di awal versinya, OS Ubuntu Canonical ini telah menyertakan beberapa aplikasi standar di dalamnya yang terdiri dari browser, clock, weather, dan kalkulator.
Canonical selaku pembesutnya juga menjanjikan bahwa saat smartphone pertama Ubuntu dilepas ke publik, pasar aplikasi Ubuntu Software Center juga akan diluncurkan bersamaan.
Namun pada awalnya Ubuntu yang mengusung sandi Saucy Salamander ini hanya diperuntukkan bagi para pengembang aplikasi dan produsen smartphone.
Tujuannya adalah untuk membangun ekosistemnya, sementara untuk produsen smartphone bertujuan agar produsen dapat mengembangkan hardware yang sesuai untuk adaptasi Ubuntu.
CEO Canonical Mark Shutteworth yang memastikan bahwa ponsel Ubuntu yang pertama ini akan hadir tahun 2014 dan akan langsung menyasar segmen menengah ke atas.
Di awal versinya, OS Ubuntu Canonical ini telah menyertakan beberapa aplikasi standar di dalamnya yang terdiri dari browser, clock, weather, dan kalkulator.
Canonical selaku pembesutnya juga menjanjikan bahwa saat smartphone pertama Ubuntu dilepas ke publik, pasar aplikasi Ubuntu Software Center juga akan diluncurkan bersamaan.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar