Melupakan masa jaya sebagai raksasa teknologi, Blackberry Ltd bertransformasi menjadi perusahaan penyedia jasa teknologi. Bersama China Foxconn Technology Group, Blackberry menciptakan smartphone murah.
Kedua perusahaan melakukan penandatanganan kerja sama lima tahun untuk melakukan outsourcing produksi smartphone. Ponsel ini akan diproduksi di Indonesia dan Meksiko. Langkah ini diharapkan akan memangkas pengeluaran produksi perseroan.
Sejak upaya menjual sendiri tersendat, Blackberry telah didorong oleh investor dan analis untuk keluar dari bisnis perangkat keras. Blackberry disarankan untuk fokus pada perangkat lunak dan layanan. Produk ini dinilai akan memberikan margin yang lebih tinggi dan dapat dijual pada pelanggan, terlepas dari jenis telepon pintar yang dipakai.
Setelah kehilangan pangsa pasar ke Apple Inc dan Google Inc, perusahaan asal Kanada ini mencoba peruntungannya melalui bisnis pelanggan. "Bisnis hardware membuat kami kehilangan uang. Saya lega kami lepas dari itu," ujar Kepala Eksekutif Blackberry John Chen, seperti dikutip laman Bloomberg, Ahad (22/12).
Kerja sama dengan Foxconn membuat saham Blackberry menguat 15,52 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan ke level 7,22 dolar AS. Sejak awal tahun, saham Blackberry sudah turun lebih dari 45 persen.
Keputusan untuk memproduksi ponsel murah dengan perusahaan Cina berbanding terbalik dengan keinginan CEO Blackberry sebelumnya, Thorsten Heins. Ia menyatakan perusahaan tidak akan memproduksi ponsel di Cina karena alasan keamanan.
Kesepakatan tersebut sebetulnya tidak melanggar keputusan Heins. Meski pun Foxconn memiliki pabrik di Cina, perusahaan ini berbasis di Taiwan dan produksi Blackberry akan dilakukan di negara yang berbeda. Blackberry juga tidak menjual lisensi kepada Foxconn.
Ini merupakan sinyal yang menyatakan Blackberry belum siap keluar dari bisnis perangkat keras sepenuhnya. Bekerja sama dengan Foxconn memungkinkan Blackberry untuk memproduksi ponsel tanpa harus bersusah mencari basis pembeli.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Foxconn akan membantu Blackberry mendesain dan memproduksi ponsel murah. Chen mengatakan, ponsel murah ini akan dijual di enam atau tujuh pasar utama. 'Jakarta' akan menjadi nama ponsel murah pertama. Ponsel ini akan dibuat dengan model 3G yang rencananya diluncurkan pada April 2014.
Seiring waktu, Foxconn akan mengambil alih desain ponsel tersebut. Sementara, staf Blackberry di Amerika Utara akan fokus pada produk untuk high-end. "Jika perusahaan patungan ini berhasil, Foxconn akhirnya bisa merancang dan memproduksi semua ponsel Blackberry," kata Chen.
Analis Jackdaw Research, Jan Dawson mengatakan, ini merupakan langkah besar bagi Blackberry. Blackberry selalu dikenal sebagai perusahaan pembuat smartphone. "Kini mereka berganti fokus usaha. Ini jelas merupakan tonggak sejarah," kata Dawson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar