Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah merasa dijadikan sasaran empuk lawan-lawan politik yang memanfaatkan kasus dugaan korupsi yang menjerat Atut. Juru Bicara Keluarga Atut, Fitron Nur Ikhsan, menyebut banyak kepentingan politik yang bersembunyi di balik kasus hukum ini.
“Keluarga seperti menjadi seekor bebek lumpuh yang bisa diperlakukan apa pun,” kata Fitron, dalam diskusi bertajuk "Setelah Atut Tersangkut" di Jakarta, Sabtu (21/12/2013).
Namun, Fitron tidak menyebut jelas siapa pihak yang dimaksudnya memanfaatkan situasi Atut terjerat kasus hukum ini. Dia juga mencurigai penahanan Atut oleh KPK hanya pengalihan isu korupsi yang lebih besar, seperti kasus Century. Fitron menduga ada semacam cipta kondisi yang membuat proses penahanan Atut terkesan dramatis.
“Kami jadi curiga apakah proses yang dramatis, disaksikan banyak orang di mal, televisi, pertandingan sepak bola saja dikalahkan kasus ini karena memang ada dramatisasi yang dibuat. Ini sasaran empuk yang cocok untuk bersembunyi. Ada pengalihan isu, mungkin terkait Century, atau yang lain,” katanya.
KPK menahan Atut di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta, pada Jumat (21/12/2013). Atut ditahan seusai diperiksa selama lebih kurang enam jam sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten. Penahanan Atut ini tergolong cepat mengingat dia ditetapkan KPK sebagai tersangka pada 16 Desember 2013. Informasi dari internal KPK menyebutkan bahwa lembaga antikorupsi itu cepat menahan Atut karena ada indikasi politikus wanita Partai Golkar itu berupaya memengaruhi saksi-saksi. Namun, dugaan ini dibantah Fitron.
KPK menahan Atut di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta, pada Jumat (21/12/2013). Atut ditahan seusai diperiksa selama lebih kurang enam jam sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten. Penahanan Atut ini tergolong cepat mengingat dia ditetapkan KPK sebagai tersangka pada 16 Desember 2013. Informasi dari internal KPK menyebutkan bahwa lembaga antikorupsi itu cepat menahan Atut karena ada indikasi politikus wanita Partai Golkar itu berupaya memengaruhi saksi-saksi. Namun, dugaan ini dibantah Fitron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar