Akhir pekan lalu, media barat ramai memberitakan soal eksekusi kejam yang dipilih pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk menghukum pamannya, Jang Song-thaek. Dalam pemberitaan yang dilansir beberapa media besar barat itu, Song-thaek dieksekusi dengan cara dijadikan santapan sekitar 120 anjing Manchuria yang kelaparan.
Namun, media asal Inggris, Telegraph meragukan laporan eksekusi kejam tersebut. Pasalnya, media barat menguak fakta bahwa cerita itu bersumber dari gambar satir yang dipajang di situs mikroblog China, Tencent Weibo.
Harian Inggris lainnya, The Guardian menyebutkan, di situs mikroblog terpopuler kedua di Negeri Tirai Bambu itu terdapat sebuah kartun yang menggambarkan Jong-un tengah berdiri di atas sebuah balkon dan diapit para ajudan militer.
Tangan Jong-un dalam posisi diangkat, sementara jari tengah diacungkan ke arah sang paman. Kemudian, kartun itu dijadikan latar belakang cerita oleh seorang satiris berkewarganegaraan Korea Utara, Choi Seongho, yang memiliki jutaan pengikut di media sosialnya. Tentu, Choi membuat cerita itu tidak dari Pyongyang, namun dari kediamannya di Beijing.
Choi lantas mengarang sebuah cerita yang kemarin ramai diperbincangkan media barat yaitu Jang dan lima kaki tangannya ditelanjangi, lalu dimasukkan ke dalam sebuah kandang besar dan dijadikan santapan bagi 120 anjing pemburu Manchuria yang kelaparan selama tiga hari. Dalam eksekusi tersebut, Kim digambarkan Choi menyaksikan sendiri semua prosesnya bersama 300 pejabat tinggi Korut lainnya.
Hasilnya, cerita karangannya itu dilihat 290 ribu orang. Lantas, harian Hong-Kong Wen Wei Po merilis sebuah artikel dan tampilan cerita yang dipajang di situs Weibo tersebut untuk membenarkan laporan Jang telah dijadikan santapan anjing kelaparan.
Lalu 12 hari kemudian, harian Singapura, Strait Times memuat pemberitaan itu. Seperti efek domino pemberitaan itu lantas menarik perhatian media barat dari AS dan Eropa. Lantaran Korut merupakan negara tertutup dan jarang mengkonfirmasi pemberitaan, maka cerita itu pun diyakini kebenarannya.
Perdebatan mengenai kebenaran cerita eksekusi paman Jong-un ini terjadi di tengah rencana diplomasi bola basket yang tengah dilakukan oleh mantan bintang NBA, Dennis Rodman. Pada Senin kemarin, Rodman kembali tiba di Pyongyang dengan ditemani kelompok mantan pemain NBA lainnya seperti Vin Baker dan Cliff Robinson.
Rencananya pada Rabu, 8 Januari 2014 dan bertepatan dengan ulang tahun Jong-un, tim bola basket dari Negeri Paman Sam itu akan menggelar pertandingan persahabatan.
"Ini merupakan upaya untuk menghubungkan kedua negara di dunia. Banyak orang mengatakan hal negatif tentang Korut. Dan saya ingin menyampaikan kepada mereka semua, bahwa Korut tidak seburuk yang mereka bayangkan," ungkap Rodman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar