Ribuan warga dari Solo dan sekitarnya tumpah ruah di pelataran Keraton Surakarta dan Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2014). Mereka menunggu dua gunungan (tumpeng) raksasa yang akan diarak dari keraton menuju masjid.
Acara tersebut merupakan puncak perayaan Gerebeg Maulid Nabi Muhammad SAW. Warga pun rela menunggu dari pagi untuk mengikuti prosesi arak-arakan dua tumpeng raksasa yang masing-masing dinamai Gunungan Jaler dan Gunungan Estri tersebut.
Warga memadati sepanjang jalan yang dilalui arak-arakan dua tumpeng yang masing-masing berukuran tinggi 2 meter dan berdiameter 1,5 meter tersebut. Ketika kedua tumpeng raksasa itu lewat, mereka berusaha mendekat untuk mengambil makanan dari gunungan tersebut.
Petugas keamanan pun bekerja cukup untuk menghalau warga. Beberapa kali petugas mengimbau warga agar bersabar dan tidak berebut dulu karena kedua gunungan itu akan didoakan lebih dulu di masjid. Sesampai di masjid, dua gunungan segera didoakan. Dalam hitungan menit, gunungan itu ludes diperebutkan warga.
Meskipun saling berebut, warga terlihat gembira. Yang tidak kebagian atau tidak sempat berebut pun terlihat senang-senang saja. Mereka malah mengambil bahan-bahan makanan atau hiasan gunungan yang jatuh ke tanah.
"Saking banyaknya saya ndak bisa mendekat, ambil saja yang rontokannya. Niatnya bisa bawa berkah buat keluarga dan tanaman di sawah tambah subur," kata Warjinem (50), warga Karanganyar.
Lain lagi dengan Parjini, warga Sragen, yang mengaku setiap tahun datang ke Solo untuk mengikuti acara gerebegan. "Iya, cuma dapat janur. Beda dengan tahun lalu, kali ini banyak banget yang datang," kata perempuan berusia 45 tahun itu.
Tradisi gerebeg maulid diperingati setiap tahun. "Peringatan ini berkaitan penyebaran agama Islam di Jawa, dan masih terlihat di ritual sekaten yang dilakukan dengan pengucapan dua kalimat syahadat yang menegaskan bahwa mereka memeluk agama Islam," kata Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran Winarno Kusumo.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar