Tahun 2014 ini, sejumlah proyek strategis nasional yang bernilai triliunan rupiah, dibangun di Sumbar. Di antaranya pembangunan jembatan kabel (stayed cable) di Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya dan pembangunan terowongan yang menghubungkan ruas jalan Malalak-Ngarai Sianok, pekerjaan fisiknya segera dimulai.
Sedangkan pembangunan jalan layang Lembah Anai dan pembangunan jembatan kabel di Ngarai Sianok, akan dikerjakan pada 2015. Tahun ini, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN II) Kementerian PU tengah merampungkan DED jembatan kabel Ngarai Sianok dan melaksanakan tender konsultan perencanaan jalan layang Lembah Anai.
Kepala Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Nasional (P2JN) BPJN II, Kementerian PU, Reno Ginto kepada Haluan Rabu (8/1),
di Padang menjelaskan, jembatan kabel di Sungai Dareh berada pada ruas jalan nasional Sumbar-Jambi, panjangnya 180 meter. Jembatan ini non standar dan merupakan jembatan pertama yang dibangun di Sumbar dengan sistem kabel.
“DED jembatan kabel ini sudah selesai 2013 lalu. Dan dalam waktu dekat segera kita mulai pembangunannya. Anggarannya mencapai Rp200 miliar yang bersumber dari APBN dan dikerjakan pada tahun jamak,” terang Reno Ginto.
Kepala Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, Suprapto yang dihubungi terpisah menjelaskan, konstruksinya menggunakan kawat baja pilihan pada sisi kiri kanannya, seperti jembatan gantung pada umumnya.
Jembatan kabel ini dibangun berdampingan dengan jembatan yang telah ada sebelumnya. Diharapkan dengan adanya jembatan ini, arus lalu lintas di kawasan itu semakin lancar.
“Modelnya seperti Golden Bridge di Amerika Serikat,” katanya.
Sementara terowongan di Sianok, kata Reno Ginto, panjangnya mencapai 1 km berada pada ruas jalan Malalak-Ngarai Sianok. Pembangunan terowongan ini dilakukan setelah rencana pembangunan jalan pada titik lainnya, gagal dilaksanakan. Terowongan ini juga dikerjakan pada tahun jamak dengan anggaran mencapai Rp1 triliun.
Pembangunan terowongan untuk jalan darat ini, merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Teknologi yang digunakan juga terbilang baru. Semuanya akan dikerjakan oleh putra-putra terbaik bangsa di bidang konstruksi.Terowongan itu bakal menembus bukit dan kemudian akan dilanjutkan dengan jembatan kabel (cable stayed) melewati Ngarai Sianok. Ruas jalan ini nantinya akan menjadi jalan alternatif atau jalan lingkar luar Bukittinggi menuju Sumatera Utara ataupun Riau.
“Kita juga segera memulai pembangunan terowongan di ruas jalan Malalak-Ngarai Sianok. Nantinya untuk sampai ke Bukittinggi, akan kita lanjutkan dengan pembangunan jembatan kabel. Pembangunannya direncanakan tahun 2015 mendatang,” terang Reno.
Jalan Layang Lembah Anai
Untuk jalan layang Lembah Anai, ditargetkan pada Maret mendatang sudah ditandatangani kontrak dengan konsultan perencana. Sedangkan DED nya diharapkan dapat dituntaskan konsultan pada Desember 2014. Lalu awal 2015, diprogramkan pekerjaan fisiknya. Targetnya diselesaikan dalam waktu 3 tahun anggaran.
“Saat pembuatan DED, kita akan bahas dengan seluruh stakeholder terkait, melibatkan Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan dan juga para kepala daerah terkait,” katanya.
Jalan layang ini panjangnya mencapai 2 km, dibangun di atas sungai dengan mengikuti alurnya. Rencananya pembangunan dimulai pada KM 65, tak jauh dari titik longsor saat ini dan berakhir di KM 67. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
“Meski demikian, jalan lama tetap akan digunakan khusus untuk kendaraan kecil saja. Sedangkan kendaraan besar seperti truk, akan lewat di jalan layang ini. Karena konstruksi jalan layang ini sengaja tanjakannya diminimalisir maksimal 6 persen. Jadi sangat aman bagi kendaraan bermuatan berat,” ujar Reno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar