Sebelum perangkatnya benar-benar muncul, desas-desus Nokia Normandy tetap asyik disimak. Terlebih, perangkat itu menjadi langkah perdana bagi Nokia mengadopsi Android sebagai sistem operasi smartphone. Hanya, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Nokia Normandy bakal menggunakan layanan Google seperti perangkat Android lainnya?
Di sini menariknya. Dan, dari rumor yang mengemuka, Nokiasepertinya lebih afdol menggunakan layanan yang dikembangkan sendiri daripada menggunakan layanan Google seperti Gmail, GoogleSearch, maupun Google Play Store.
Nokia sendiri tampaknya percaya diri membenamkan layanan buatannya sendiri ketimbang menggunakan Google. Nokia sudah memiliki aplikasi peta yang diklaim lebih baik ketimbang Google Map.
Tribunnews.com sendiri sudah mencobanya di phablet terbaru NokiaLumia 1520 yang berbanderol hampir Rp 10 juta. Aplikasi peta Nokia, Here, memiliki tampilan yang lebih detail. Bahkan pengguna bisa mendapatkan informasi sampai ke dalam sebuah gedung.
Begitu juga dalam urusan toko aplikasi. Kemungkinan bakalan tak menemui Google Play Store di Nokia Normandy. Sebagai gantinya, semua aplikasi yang tersedia di Google Play Store bakal hadir diNokia Store. Langkah ini sebenarnya diambil agar Nokia punya ‘kekuasaan’ penuh untuk memilih aplikasi yang aman dan bukan aplikasi sampah.
Hal yang sama juga berlaku untuk mesin pencari. Alih-alih menggunakan Google Search, Nokia lebih suka membenamkan mesin pencari buatan Microsoft, Bing.
Saat disinggung lagi soal ini, Communication Manager NokiaIndonesia Yulin Febrina tetap bersikukuh tutup mulut sebelum hari H event Mobile World Congress 2014 di Barcelona dibuka.
Meski begitu, dari informasi yang beredar, Nokia Normandy yang bakal dijual di kisaran kurang Rp 2 jutaan ini punya bentangan layar 4 inci dengan resolusi 850x480. Sedangkan sebagai otaknya adalah prosesor dual-core Snapdragon 200 1 GHz yang dipadu RAM 512MB.
Asyiknya lagi, Nokia Normandy bakalan dipasarkan di Indonesia. Oke, sabar saja ya sampai hari H tiba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar