Ilustrasi (Ist.)
Pemilu 2014 tak cuma dihiasi oleh berbagai kampanye partai politik dalam menggalang massa. Kalangan penggiat IT pun turut meramaikan pesta demokrasi ini dengan aksi hacking.
Tenang, aksi hacking yang dilakukan bukan untuk tujuan merusak, melainkan dilakukan sebagai bagian dari lomba Hacking Capture the Flag yang digelar oleh Noosc Global.
Digit Oktavianto dari Noosc Global menyatakan, lomba Capture the Flag (CTF) merupakan kompetisi hackingyang bertemakan Pemilu.
"Kami mengambil konsep Pemilu karena memang eventnya berdekatan dengan Pemilu. Jadi mumpungeventnya berjalan saat masa kampanye dan rencananya event ini berakhir tepat sebelum Pemilu," kata Digit .
Selain itu, pada kompetisi hacking ini juga ada skenario dimana user -- peserta yang mengikuti lomba CTF -- adalah seorang yang direkrut oleh pemerintah untuk mengamankan Pemilu. Biar lebih menarik akan ada alur cerita dalam kompetisi tersebut.
"Tujuan kami mengadakan ini adalah untuk memberi wadah kepada generasi muda khususnya yang peduli terhadap keamanan informasi, agar bisa saling berlomba dan mengasah kemampuan mereka terkait dengan bidang network dan information security," lanjut Digit.
Untuk menampung bakat dari teman-teman komunitas agar tidak salah arah (melakukan kegiatan deface, DDoS, dll), Noosc pun coba memberikan wadah untuk berkompetisi sekaligus menawarkan reward untuk mereka yang berhasil menjuarai kompetisi tersebut.
Tenang, aksi hacking yang dilakukan bukan untuk tujuan merusak, melainkan dilakukan sebagai bagian dari lomba Hacking Capture the Flag yang digelar oleh Noosc Global.
Digit Oktavianto dari Noosc Global menyatakan, lomba Capture the Flag (CTF) merupakan kompetisi hackingyang bertemakan Pemilu.
"Kami mengambil konsep Pemilu karena memang eventnya berdekatan dengan Pemilu. Jadi mumpungeventnya berjalan saat masa kampanye dan rencananya event ini berakhir tepat sebelum Pemilu," kata Digit .
Selain itu, pada kompetisi hacking ini juga ada skenario dimana user -- peserta yang mengikuti lomba CTF -- adalah seorang yang direkrut oleh pemerintah untuk mengamankan Pemilu. Biar lebih menarik akan ada alur cerita dalam kompetisi tersebut.
"Tujuan kami mengadakan ini adalah untuk memberi wadah kepada generasi muda khususnya yang peduli terhadap keamanan informasi, agar bisa saling berlomba dan mengasah kemampuan mereka terkait dengan bidang network dan information security," lanjut Digit.
Untuk menampung bakat dari teman-teman komunitas agar tidak salah arah (melakukan kegiatan deface, DDoS, dll), Noosc pun coba memberikan wadah untuk berkompetisi sekaligus menawarkan reward untuk mereka yang berhasil menjuarai kompetisi tersebut.
"Tepat 1 minggu setelah kompetisi dibuka, sudah terdaftar hampir 600 orang yang mengikuti kompetisi ini," lanjut Digit.
Dalam kompetisi ini, peserta diberikan sejumlah misi yang harus dipecahkan satu per satu secara bertahap. Pemenang adalah peserta yang paling pertama berhasil menyelesaikan misi level tertinggi saat masa kompetisi berakhir, dan akan mendapat hadiah berupa satu Apple iPhone 5.
Peserta dapat langsung menyelesaikan challenge-challenge yang akan disediakan secara bertahap pada halaman web http://www.noosc.co.id/ctf/.
"Kompetisi ini tidak memungut biaya sama sekali, hati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Noosc Global selaku pihak penyelenggara," Digit menandaskan.s
Dalam kompetisi ini, peserta diberikan sejumlah misi yang harus dipecahkan satu per satu secara bertahap. Pemenang adalah peserta yang paling pertama berhasil menyelesaikan misi level tertinggi saat masa kompetisi berakhir, dan akan mendapat hadiah berupa satu Apple iPhone 5.
Peserta dapat langsung menyelesaikan challenge-challenge yang akan disediakan secara bertahap pada halaman web http://www.noosc.co.id/ctf/.
"Kompetisi ini tidak memungut biaya sama sekali, hati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Noosc Global selaku pihak penyelenggara," Digit menandaskan.s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar