Pemain Rugby Old Christians berdiri dekat bangkai pesawat F-227 yang jatuh di pegunungan Andes, di Mendoza, Argentina pada 13 Oktober 1972. 29 penumpang tewas, 16 penumpang hidup di dalam kondisi yang sangat ektrem, 30 derajat Celcius di bawah nol. Sobrevivientes de los Andes/LatinContent/Getty Images
Penumpang selamat beristirahat di bangkai pesawat pada November 1972. Mereka mencoba bertahan hidup di tengah kelaparan dan suhu yang sangat dingin, sampai 30 derajat Celcius di bawah nol. Sobrevivientes de los Andes/LatinContent/Getty Images
Penumpang yang selamat duduk di ekor pesawat di Mendoza, pada 26 November 1972. Sebelas hari setelah pesawat jatuh mereka mendengar bahwa pencarian dihentikan, dan mereka semua dianggap tewas. Sobrevivientes de los Andes/LatinContent/Getty Images
Para pemain klub Old Christians berpose di bangkai pesawat yang jatuh di pegunungan Andes, Mendoza, Argentina, pada Desember 1972. 12 Desember 1972, tiga penumpang, Nando Parrado, Roberto Canessa, dan Antonio VizintÃn meninggalkan pesawat untuk mencari bantuan. Sobrevivientes de los Andes/LatinContent/Getty Images
Tiga penumpang yang selamat berpose di Pegunungan Andes, Mendoza, Argentina, pada Desember 1972. Tiga penumpang yang mencari bantuan, Nando Parrado, Roberto Canessa, dan Antonio VizintÃn, berjalan sejauh 55 km, selama 10 hari, dan akhirnya bertemu dengan dengan supir Sergio Catalan yang kemudian menolong mereka. Sobrevivientes de los Andes/LatinContent/Getty Images
Fernando Parrado di dalam bangkai pesawat di Mendoza, Argentina, pada Desember 1972. Pada 23 Desember 1972, 72 hari setelah pesawat jatuh, para penumpang yang hidup diselamatkan oleh tim penyelamat. Pengalaman ini kemudian difilmkan dalam film "Alive?" pada tahun 1993. Sobrevivientes de los Andes/LatinContent/Getty Images
s
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar