PASAR SENEN DIAMUK SI JAGO MERAH – Pasar Senen, Jumat (24/4) ludes diamuk si jago merah. Sekitar 3.200 toko jadi abu. Dalam kebakaran itu, tak sedikit tempat berjualan urang awak yang hangus.
Wartawan Singgalang di Jakarta, Yusman Mahyuddin menyebutkan, urang awak yang tokonya terbakar sebagian besar berjualan pakaian, tas, sepatu dan lain sebagainya.
Tak banyak pedagang yang bisa menyelamatkan barangnya karena api mengamuk dinihari, saat mereka tak berada di toko. Para pedagang hanya bisa melihat dari jauh saat api berkobar.
Pasar Senen pedagangnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tak sedikit urang awak yang mengadu peruntungan di sana.
Kepala Dinas Kebakaran Jakarta Subejo mengatakan, penyebab kebakaran di Pasar Senen Blok III, hubungan arus pendek listrik.
Kesimpulan sementara itu, kata Subejo, didasarkan pada fakta banyak kabel yang terpasang dengan tidak semestinya. Selain itu, pasar itu juga belum pernah direvitalisasi sejak 1974.
Subejo menuturkan, pasar yang terbakar itu sebagian besar berisi kios pakaian bekas impor. Akibatnya, api sulit padam karena pakaian mudah terbakar.
Tak banyak pedagang yang bisa menyelamatkan barangnya karena api mengamuk dinihari, saat mereka tak berada di toko. Para pedagang hanya bisa melihat dari jauh saat api berkobar.
Pasar Senen pedagangnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tak sedikit urang awak yang mengadu peruntungan di sana.
Kepala Dinas Kebakaran Jakarta Subejo mengatakan, penyebab kebakaran di Pasar Senen Blok III, hubungan arus pendek listrik.
Kesimpulan sementara itu, kata Subejo, didasarkan pada fakta banyak kabel yang terpasang dengan tidak semestinya. Selain itu, pasar itu juga belum pernah direvitalisasi sejak 1974.
Subejo menuturkan, pasar yang terbakar itu sebagian besar berisi kios pakaian bekas impor. Akibatnya, api sulit padam karena pakaian mudah terbakar.
“Blok III ini hampir seluruhnya memang materi yang tersedia dari bahan yang mudah terbakar. Fire loop-nya sangat tinggi kebakaran di sini,” jelas Subejo.
Kendala lainnya mengapa api sulit dipadamkan, lanjut dia, jarak sumber air dengan lokasi cukup jauh. Ditambah lagi, lalu lintas yang padat menyebabkan kendaraan pemadam kebakaran yang akan masuk ke lokasi kejadian menjadi terhambat. “Jadi tekor air, kemudian lalu lintas padat, diperparah penyebaran api pun cepat,” terangnya yang dilansir vivanews.
Belum lagi petugas kesulitan masuk ke dalam toko karena sebagian besar kios belum buka saat kebakaran muncul. Hiruk pikuk pedagang yang ingin menyelamatkan dagangan dan warga yang ingin melihat kebakaran turut mempersulit upaya pemadaman.
Guna memadamkan api, 33 armada dikerahkan. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat, Roni memastikan tidak ada laporan korban jiwa.
Namun, tebalnya asap di sekitar lokasi menyebabkan dua ibu jatuh pingsan akibat sesak nafas. “Tadi hanya ada dua ibu-ibu yang sesak nafas,” kata Roni.
Kedua ibu yang merupakan pedagang itu siuman setelah diberi perawatan. Guna mengantisipasi adanya warga yang pingsan atau terluka, 20 personel PMI disiagakan.
Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Hendro Pandowo mengatakan jajarannya membantu petugas pemadam menanggulangi kebakaran. Sedikitnya 500 polisi disebar ke sejumlah titik mengatur lalu lintas dan mengamankan lokasi.
Polres Metro Jakarta Pusat berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Gubernur Joko Widodo memanggil Kepala PD Pasar Jaya, Djangga Lubis.
Usai meninjau kebakaran, Jokowi menginstruksikan renovasi bangunan segera dilakukan. Hal ini lebih cepat dari rencana awal pada Juli.
“Langsung dimulai pembangunannya,” kata Jokowi yang diwartakan detikcom.
Ia mengatakan, Pemprov DKI sudah merencanakan renovasi bangunan akan dilakukan pada Juli. “Sudah ada rembukan minta dibangun setelah lebaran. Jadi kita mengikuti,” sambungnya.
Kebakaran membuat pemprov membangun gedung Pasar Senen dari awal. “Karena musibah jadi sebelum dimulai renovasi total karena terbakar,” ujarnya.
Untuk sementara para pedagang akan direlokasi di halaman dan taman sekitar pasar.
Sebagai langkah taktis, Minggu nanti akan dilaksanakan pasar darurat. Namun, masih sementara dipikirkan lokasi akan digelar pasar tersebut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meninjau kebakaran. Peninjauan lokasi usai memberi penghargaan kepada sejumlah kepala daerah dalam memperingati hari ulang tahun otonomi di Istana Negara.
Pasar tua
Pasar Senen merupakan pasar tertua di Jakarta. Berdiri di Jalan Senen Raya Jakarta Pusat, pasar ini dulu dikenal dengan Pasar Snees. Dulunya, di tempat ini sering terjadi aktivitas jual beli warga Tiongkok, yang berlangsung setiap Senin.
Menurut Wikipedia, dalam perjalanannya nama pasar ini sempat berubah nama menjadi vink passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck).
Pasar Senen dibangun pada 30 Agustus 1735 oleh seorang tuan tanah yang juga arsitek bernama Yustinus Vinck. Pasar itu dibangun dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chasteleinbersamaan. Pembangunannya bersamaan dengan pendirian Pasar Tanah Abang.
Awalnya memang pasar ini hanya dibuka pada hari Senin. Namun pada 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka setiap hari.
Pasar Senen telah berkali-kali berganti wajah. Banyak cerita dan sejarah di dalamnya. Di era pra kemerdekaan, di kawasan sekitar Pasar Senen sering berkumpul para intelektual muda dan pejuang bawah tanah dari Stovia. Beberapa pemimpin pergerakan seperti Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta, kerap menggelar pertemuan di kawasan ini.
Di zaman penjajahan Jepang (1942) hingga 1950-an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. Nama-nama seperti Ajip Rosidi, Sukarno M. Noor, Wim Umboh, dan HB Yasin, muncul dari Senen.
Memasuki era 1970-1990-an, nama kawasan Pasar Senen semakin membesar dan tumbuh sebagai pusat ekonomi dan hiburan. Bahkan saat pertunjukan film bioskop mulai dikenalkan di Jakarta, Senen tak ketinggalan. Dua gedung Bioskop Rex dan Grand dibangun guna memenuhi keinginan masyarakat akan hiburan.
Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan Proyek Senen yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama di Jakarta.
Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal 1998, pamor kawasan Pasar Senen mulai redup. Berbagai penjarahan dan pelecehan terhadap sejumlah wanita keturunan Tiongkok berlangsung di sini mengakibatkan banyaknya pemodal yang umumnya warga Tionghoa lari dari Senen untuk mencari lokasi yang lebih aman.
Kini, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat.
Bukan sabotase
Manajer UPB Pasar Senen Royani, sebagai otoritas yang mengelola membantah isu sabotase. Menurut Royani, api muncul dari lantai satu saat persiapan kerja bakti bersih-bersih pasar. “Jangan bilang sabotase, siapa yang mau bakar-bakaran? Manajemen sengsara, pedagang juga sengsara. Jangan punya pikiran kotor kayak gitu,” kata Royani.
Dia menambahkan. jangan dipikir bangunan sudah tua, mau dihancurkan dengan disabotase.
Berdasarkan rencana renovasi, menurut Royani, harga kios setelah renovasi akan menjadi Rp50 juta per meter untuk 20 tahun. Angka ini, sebut Royani, untuk sewa kios yang paling mahal. Kemudian pembayaran dilakukan dengan uang muka 20 persen, dan cicilan dari tiga sampai lima tahun. s
Kendala lainnya mengapa api sulit dipadamkan, lanjut dia, jarak sumber air dengan lokasi cukup jauh. Ditambah lagi, lalu lintas yang padat menyebabkan kendaraan pemadam kebakaran yang akan masuk ke lokasi kejadian menjadi terhambat. “Jadi tekor air, kemudian lalu lintas padat, diperparah penyebaran api pun cepat,” terangnya yang dilansir vivanews.
Belum lagi petugas kesulitan masuk ke dalam toko karena sebagian besar kios belum buka saat kebakaran muncul. Hiruk pikuk pedagang yang ingin menyelamatkan dagangan dan warga yang ingin melihat kebakaran turut mempersulit upaya pemadaman.
Guna memadamkan api, 33 armada dikerahkan. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat, Roni memastikan tidak ada laporan korban jiwa.
Namun, tebalnya asap di sekitar lokasi menyebabkan dua ibu jatuh pingsan akibat sesak nafas. “Tadi hanya ada dua ibu-ibu yang sesak nafas,” kata Roni.
Kedua ibu yang merupakan pedagang itu siuman setelah diberi perawatan. Guna mengantisipasi adanya warga yang pingsan atau terluka, 20 personel PMI disiagakan.
Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Hendro Pandowo mengatakan jajarannya membantu petugas pemadam menanggulangi kebakaran. Sedikitnya 500 polisi disebar ke sejumlah titik mengatur lalu lintas dan mengamankan lokasi.
Polres Metro Jakarta Pusat berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Gubernur Joko Widodo memanggil Kepala PD Pasar Jaya, Djangga Lubis.
Usai meninjau kebakaran, Jokowi menginstruksikan renovasi bangunan segera dilakukan. Hal ini lebih cepat dari rencana awal pada Juli.
“Langsung dimulai pembangunannya,” kata Jokowi yang diwartakan detikcom.
Ia mengatakan, Pemprov DKI sudah merencanakan renovasi bangunan akan dilakukan pada Juli. “Sudah ada rembukan minta dibangun setelah lebaran. Jadi kita mengikuti,” sambungnya.
Kebakaran membuat pemprov membangun gedung Pasar Senen dari awal. “Karena musibah jadi sebelum dimulai renovasi total karena terbakar,” ujarnya.
Untuk sementara para pedagang akan direlokasi di halaman dan taman sekitar pasar.
Sebagai langkah taktis, Minggu nanti akan dilaksanakan pasar darurat. Namun, masih sementara dipikirkan lokasi akan digelar pasar tersebut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meninjau kebakaran. Peninjauan lokasi usai memberi penghargaan kepada sejumlah kepala daerah dalam memperingati hari ulang tahun otonomi di Istana Negara.
Pasar tua
Pasar Senen merupakan pasar tertua di Jakarta. Berdiri di Jalan Senen Raya Jakarta Pusat, pasar ini dulu dikenal dengan Pasar Snees. Dulunya, di tempat ini sering terjadi aktivitas jual beli warga Tiongkok, yang berlangsung setiap Senin.
Menurut Wikipedia, dalam perjalanannya nama pasar ini sempat berubah nama menjadi vink passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck).
Pasar Senen dibangun pada 30 Agustus 1735 oleh seorang tuan tanah yang juga arsitek bernama Yustinus Vinck. Pasar itu dibangun dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chasteleinbersamaan. Pembangunannya bersamaan dengan pendirian Pasar Tanah Abang.
Awalnya memang pasar ini hanya dibuka pada hari Senin. Namun pada 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka setiap hari.
Pasar Senen telah berkali-kali berganti wajah. Banyak cerita dan sejarah di dalamnya. Di era pra kemerdekaan, di kawasan sekitar Pasar Senen sering berkumpul para intelektual muda dan pejuang bawah tanah dari Stovia. Beberapa pemimpin pergerakan seperti Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta, kerap menggelar pertemuan di kawasan ini.
Di zaman penjajahan Jepang (1942) hingga 1950-an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. Nama-nama seperti Ajip Rosidi, Sukarno M. Noor, Wim Umboh, dan HB Yasin, muncul dari Senen.
Memasuki era 1970-1990-an, nama kawasan Pasar Senen semakin membesar dan tumbuh sebagai pusat ekonomi dan hiburan. Bahkan saat pertunjukan film bioskop mulai dikenalkan di Jakarta, Senen tak ketinggalan. Dua gedung Bioskop Rex dan Grand dibangun guna memenuhi keinginan masyarakat akan hiburan.
Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan Proyek Senen yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama di Jakarta.
Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal 1998, pamor kawasan Pasar Senen mulai redup. Berbagai penjarahan dan pelecehan terhadap sejumlah wanita keturunan Tiongkok berlangsung di sini mengakibatkan banyaknya pemodal yang umumnya warga Tionghoa lari dari Senen untuk mencari lokasi yang lebih aman.
Kini, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat.
Bukan sabotase
Manajer UPB Pasar Senen Royani, sebagai otoritas yang mengelola membantah isu sabotase. Menurut Royani, api muncul dari lantai satu saat persiapan kerja bakti bersih-bersih pasar. “Jangan bilang sabotase, siapa yang mau bakar-bakaran? Manajemen sengsara, pedagang juga sengsara. Jangan punya pikiran kotor kayak gitu,” kata Royani.
Dia menambahkan. jangan dipikir bangunan sudah tua, mau dihancurkan dengan disabotase.
Berdasarkan rencana renovasi, menurut Royani, harga kios setelah renovasi akan menjadi Rp50 juta per meter untuk 20 tahun. Angka ini, sebut Royani, untuk sewa kios yang paling mahal. Kemudian pembayaran dilakukan dengan uang muka 20 persen, dan cicilan dari tiga sampai lima tahun. s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar