]Pertemuan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Capres PDIP Joko Widodo dengan Dubes Vatikan memunculkan tanda tanya di kalangan umat Islam. Pengamat politik Agung Suprio menilai, langkah Jokowi itu adalah bentuk nyata sikap Jokowi yang pro-kepentingan asing di Indonesia.
Sebaliknya, komitmen Jokowi dan PDIP kepada bangsa Indonesia dan umat jadi tanda tanya besar. "Langkah ini blunder ideologi. Ideologi PDIP sangat identik dengan Nasionalisme Bung Karno yang tidak mau didikte oleh bangsa asing. Sekarang Mega-Jokowi justru menyerahkan leher partai ke bangsa asing," ujar Agung, kemarin.
Dia pun menyayangkan, mengapa Jokowi lebih mementingkan bertemu dengan Dubes Vatikan dan perwakilan asing lain, ketimbang serius menangani masalah di ibu kota.
Pertemuan Jokwoi dan Mega dengan perwakilan asing pun membangkitkan kekhawatiran ada lobi-lobi tersembunyi. Karenanya, Agung pun mengkritik cara kerja Jokowi dan timnya dalam persiapan pemilu presiden.
"Saya tidak mengatakan bahwa tim (Jokowi) ini bekerja amatir. Tetapi tim ini harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang politik Indonesia yang khas (bebas aktif)," tegas Agung Suprio.
Sebaliknya, Tim Pakar Sekretaris Nasional (Seknas) Jokowi, Eva Kusuma Sundari mengatakan bahwa Jokowi akan menemui dubes dari manapun sesuai prinsip nonblok. Menurut Eva, Dubes Vatikan sama-sama datang sebagai tamu dalam pertemuan yang dilakukan Mega dan Jokowi dengan para dubes, Senin (14/4) malam.
R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar