Masyarakat Pasaman bagai mendengar “patuih tongga” di siang bolong. Karena, Mantan Bupati inisial TM yang mereka bangga-banggakan itu, dipolisikan dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak kandung.
Apalagi di Kantor “Bagonjong” Bupati Pasaman. Di antara PNS penasaran dengan pemberitaan yang ada di media massa. Antara percaya atau tidak saja, mantan Bupati Pasaman dua periode itu, tega berbuat tak senonoh dengan anak kandungnya sendiri.
AR (43), salah seorang pejabat di lingkup Pemkab Pasaman, menanggapi pemberitaan di media massa, hanya kabar burung saja. Karena saking tidak percayanya yang bersangkutan, pejabat yang pernah diisukan berpeluang jadi calon Gubernur itu, tega melakukan tindakan asusila terhadap anaknya.
“Saya awalnya tidak percaya, karena media biasa banyak bergosip, namun setelah dibaca ternyata memang ada nomor pelaporan ke aparat kepolisian,” sebutnya.
Sedangkan generasi muda menanggapi beragam soal ini. Seperti yang disampaikan Su (27), yang sangat menyayangkan kejadian itu.
”Degradasi moral itu, tidak kaum pelajar sampai politikus, dan cendekiawan. Dari yang balita, remaja sampai tua, sudah biasa terdengar hal yang semacam itu. Namun, ini memang sangat memilukan. Yang bersangkutan pernah diagung-agungkan memimpin Pasaman. Namun di usia senja, kenyataan berkata lain,” sebutnya.
Di kalangan politisi, terlapor sangat terkenal arif dan berbuat untuk daerah. Dia tokoh yang pernah diisukan untuk Calon Gubernur Sumbar. Sayang, ketika tidak menjadi kepala daerah, TM pindah ke Tanggerang. Informasinya, anak yang jadi korban pelecehan pelaku, adalah anak kedua dari istrinya yang kedua pula.
Tokoh Masyarakat Pasaman yang kenal dekat dengan kepribadian pelaku, AH, mengaku malu. Karena, sewaktu bicara tentang tokoh-tokoh Pasaman, nama TM itu selalu yang dibanggakan sebagai pemimpin Pasaman era 1990-an.
“Berdiri bulu kuduk saya setelah membaca berita yang bersangkutan, apa yang terpikir oleh dia? Padahal dia sudah punya segalanya,” terangnya.
AH mengaku salut kepada TM saat memimpin Pasaman. Bahkan, gaya kepemimpinan TM itu dielu-elukan dapat muncul pada tokoh muda untuk memimpin Pasaman.
Tanggapan berbeda muncul dari tokoh adat Pasaman. Ketua LKAAM Pasaman Dt Kali Basa, mengaku baru dapat info dari teman-temannya.
”Saya baru dapat info pula dari teman, sore tadi. Itu semua di luar dugaan dan di luar nalar akal sehat kita. Apalagi korbannya anak kandung sendiri,” ucapnya, menyesalkan.
Adanya kasus tersebut, hendaknya menjadi pelajaran bagi para pejabat, PNS, apalagi bupati. “Jadikan ini pelajaran, jangan ada lagi hal yang memalukan. Apalagi pelaku yang saat ini mencoreng kehormatan Pasaman, adalah mantan bupati,” terangnya.
Menurut Dt Kali Basa, hal ini perlu diantisipasi dengan pengetahuan dan pengamalan agama. “Harus digencarkan lagi pendidikan agama, dan pengamalannya. Seperti benar-benar menjalankan program magrib mengaji, shalat berjamaah, dll. Jangan sampai semakin maju zaman, semakin kurang moral generasi ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan kemarin, Mantan Bupati Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan, Selasa (20/5) sore. Diduga, TM (73), mencabuli anak perempuannya berumur delapan tahun.h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar