Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menghadiri acara konsolidasi nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam rangka pemenangan Pilpres, Selasa (27/5). Dalam pertemuan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, itu, Prabowo banyak bercerita ketika memberikan sambutan.
Prabowo menceritakan kisah dari temannya mengenai penjual buku. Ia mengatakan, ada pegawai toko buku yang biasa berjualan saat acara-acara partai. Suatu ketika, Prabowo mengatakan, penjual buku itu datang ke acara salah satu partai. Ia tidak menyebut nama partai itu. Selepas dari acara, penjual itu laporan kepada bosnya.
Prabowo menggambarkan pembicaraan bos dan anak buahnya. "Begitu kembali, laporan ke pemilik toko. Kamu sudah jual apa? Gak ada yang beli, Pak. Partai mana? Disebut partainya. Wah kalau partai itu gak baca-baca itu," ujar Prabowo, yang disambut tawa para kader PKS.
"Kalau mau partai yang baca, PKS. Kalau partai nasional yang baca, Gerindra. Ini cerita bener loh, saya nggak ngarang," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Dari kejadian itu, Prabowo menilai sudah ada cap tertentu akan suatu partai. Ia mengatakan, PKS merupakan partai religius yang suka membaca. Sementara Gerindra adalah partai kebangsaan yang suka membaca.
"Ada juga rupanya partai religius yang nggak suka baca, ada juga partai kebangsaan yang nggak suka baca," kata mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo kembali memberikan penilaian. "PKS terkenal religius. Jadi selain baca, shalatnya rajin, ya kan. Ada partai kebangsaan, baca, shalatnya kurang rajin. Tapi masih shalat. Yang repot, sudah nggak baca, nggak shalat. Yang kayak begitu mau jadi pemimpin. Waduh, sudah nggak baca, nggak shalat," kata dia, yang disambut tawa para undangan.
r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar