Akidah sudah harus dipupuk pada anak-anak sejak dini. Harapannya, mereka memiliki kemampuan membentengi diri.
"Jika akidah tertanam baik pada anak-anak dan seluruh umat muslim, maka tidak perlu khawatir terhadap ancaman degradasi moral dari berbagai kemajuan teknologi seperti saat ini," ucap Dosen University Malaya, Malaysia Abdullah Yusin salah satu narasumber seminar yang digelar di Harmoni One Batam, Ahad (8/6).
"Di bilik (kamar) anak kita ada laptop, internet dan sebagainya. Orangtua tak perlu kuatir mereka akan membuka laman-laman porno jika akidah tertanam baik pada anak-anak," kata dia.
Akidah yang kuat, kata Yasin, seharusnya membuat anak dan umat muslim sadar ada Allah yang mengawasi, juga ada malaikat di kiri-kanannya. Pria yang asli kelahiran Pulau Terong, Batam tersebut mengatakan tengah menyelesaikan tulisannya tentang akidah karena menurutnya belum banyak buku mengenai akidah.
"Orang Barat bilang, do what you can do today do not wait tomorrow, padahal Islam mengajarkan lakukan tanpa menunggu besuk, lakukan pagi jika itu harus pagi, siang harus siang, petang harus petang, seperti shalat," kata dia.
Akidah itu bisa dipupuk dengan membaca, mengkaji dan mengamalkan Alquran. Sayangnya, umat Islam Indonesia hanya memahami Alquran sebatas membaca dan mendengarkan.
"Saat ini ada 60 penerbit di Indonesia yang menjadikan Alquran sebagai jualan utama. Sayangnya animo ini belum pada tahap memahami/tafsir dan mengamalkan," kata dia.
Ia mengatakan, satu catatan menarik dari Hanafi ialah penafsiran Alquran pun bisa berbeda-beda karena bahasa Quran tidak mudah diterjemahkan dalam bahasa apapun. Satu hal yang penting, kata dia, tidak boleh ada saling menyalahkan terjemahan orang lain. Untuk itu pihak Kemenag pun senantiasa merevisi terjemahan Alquran.r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar