Untuk pertama kalinya dalam sejarah, azan berkumandang secara resmi di Vatikan. Tidak hanya itu, pembacaan ayat Alquran dan shalat juga dilakukan di tempat suci umat Katolik itu.
Peristiwa bersejarah itu dapat tercipta sebagai konsekuensi atas usulan Paus Fransiskus I setelah melakukan kunjungannya ke Palestina dan Israel. Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut melakukan itu dengan tujuan mediasi perdamaian antara Israel dan Palestina dapat diwujudkan.
Dilansir Al Arabiya.net, akhir pekan kemarin, Paus mengeluarkan undangan kepada Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Yordania, Israel, dan wilayah Palestina pada pekan lalu.
Dilansir Al Arabiya.net, akhir pekan kemarin, Paus mengeluarkan undangan kepada Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Yordania, Israel, dan wilayah Palestina pada pekan lalu.
Direncanakan, Peres, Abbas, dan Paus akan bergabung dengan para pemimpin agama samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam untuk mengadakan doa kedamaian bersama.
Acara bersejarah itu dijadwalkan berlangsung pada Ahad (15/6) waktu setempat. Tetapi, tempat acaranya masih dirahasiakan apakah akan dilaksanakan di salah satu taman di kompleks katedral atau di dalam rumah Paus.
Menurut Times of Israel, doa yang dipanjatkan pemimpin negara itu akan dilaksanakan dengan keyakinanan masing-masing. Abbas akan mengumandangkan azan, shalat, dan pembacaan ayat suci Alquran, sedangkan dari Yahudi akan membacakan ayat-ayat Taurat. Pun dengan Paus akan menjalankan ritual doa sesuai kesehariannya.
Salah satu pejabat mengatakan doa malam secara bersama-sama itu akan menjadi 'jeda dalam politik' dan tidak memiliki tujuan politik, selain untuk menghidupkan kembali keinginan untuk perdamaian Israel-Palestina pada tingkat politik dan populer. Pihak Vatikan akan menyiarkan secara langsung kegiatan itu agar bisa disaksikan masyarakat dunia.
Pada hari Jumat kemarin, Paus juga bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan membahas cara-cara untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia, demikian sebuah pernyataan resmi dari Vatikan.r
Acara bersejarah itu dijadwalkan berlangsung pada Ahad (15/6) waktu setempat. Tetapi, tempat acaranya masih dirahasiakan apakah akan dilaksanakan di salah satu taman di kompleks katedral atau di dalam rumah Paus.
Menurut Times of Israel, doa yang dipanjatkan pemimpin negara itu akan dilaksanakan dengan keyakinanan masing-masing. Abbas akan mengumandangkan azan, shalat, dan pembacaan ayat suci Alquran, sedangkan dari Yahudi akan membacakan ayat-ayat Taurat. Pun dengan Paus akan menjalankan ritual doa sesuai kesehariannya.
Salah satu pejabat mengatakan doa malam secara bersama-sama itu akan menjadi 'jeda dalam politik' dan tidak memiliki tujuan politik, selain untuk menghidupkan kembali keinginan untuk perdamaian Israel-Palestina pada tingkat politik dan populer. Pihak Vatikan akan menyiarkan secara langsung kegiatan itu agar bisa disaksikan masyarakat dunia.
Pada hari Jumat kemarin, Paus juga bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan membahas cara-cara untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia, demikian sebuah pernyataan resmi dari Vatikan.r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar