Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berbekuatan 6,1 skala Ritcher di Tiongkok barat daya, Minggu (3/8/2014) bertambah menjadi 367 orang.
"Setidaknya 367 orang tewas dan 1.881 lainnya terluka," lapor kantor berita China, Xinhua, Senin.
Pemerintah dilaporkan telah mengerahkan 2.500 tentara di lokasi bencana. Mereka bergabung dengan 300 polisi dan para petugas pemadam kebakaran dari kota Zhaotong. Tak hanya itu, sebanyak 392 regu penyelamat dan anjing pelacak juga diturunkan.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, mengatakan gempa pada pukul 16.30 waktu setempat itu menghantam wilayah sekitar 7 km dari kota Wenping, di Provinsi Yunnan.
Operasi penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung. Stasiun TV negara, CCTV, mengatakan gempa tersebut merupakan yang terbesar di provinsi tersebut dalam waktu 14 tahun belakangan ini.
USGS mengatakan pusat gempa berada di kedalaman 10km di kawasan pegunungan terpencil di Provinsi Yunnan dan getarannya terasa sampai di provinsi tetangga, Guizhou dan Sichuan.
Kantor berita Xinhua mengatakan 12.000 rumah ambruk di Ludian, wilayah kecamatan berpenduduk sekitar 439.000 jiwa.
Namun sebagian besar korban jiwa sejauh ini dilaporkan di Kecamatan Zhaotong, yang paling parah dilanda gempa.
Seorang penduduk Zhaotong, Ma Liya, mengatakan kepada Xinhua kalau situasi di tempat itu seperti baru dilanda pemboman saat perang. Rumah tetangganya yang bertingkat dua juga rubuh.
Orang-orang berlarian ke luar rumah begitu gempa menghantam, yang juga memutus pasokan listrik dan hubungan komunikasi.
Pemerintah sudah mengirimkan 2.000 tenda, 3.000 tempat tidur lipat, 3.000 selimut, dan 3.000 jaket ke kawasan bencana.
Gempa besar bukan pertama kali melanda kawasan Tiongkok barat daya. Tahun 2008 gempa di Sichuan menewaskan ribuan orang dan tahun 1970 sedikitnya 15.000 orang tewas karena gempa berkekuatan 7,7 Richter.k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar