Aksi rekutmen anggota negara Islam ISIS terus berlanjut dan meluas. Kini, seorang wanita muda dari Glasgow, Skotlandia dikabarkan telah menjadi pengantin ISIS. Padahal sebelumnya, ia dikabarkan telah menghilang pada November tahun lalu, ketika ia melakukan perjalan ke Suriah.
Bahkan, baru-baru ini diketahui bahwa Aqsa mempromosikan teorisme melaui akun twitter pribadinya yang bernama @UmmLayth. Dan, sangat diyakinkan akun itu milik Aqsa ketika ia menuliskan, "Ikuti, contohnya saudaramu dari Woolwich, Texas dan Boston,".
"Jika kau tidak bisa berhasil masuk ke pertempuran tersebut maka bawalah pertempuran itu kepada dirimu,".
BBC mengabarkan, pernyataan tersebut dibuatnya pada Juni tahun ini. Dan, sekarang akun Twitter tersebut sudah tidak aktif.
Keluarga Aqsa Mahmoud menceritakan bahwa dirinya adalah seorang gadis yang ambisius dan rajin. Mereka pun tidak mengerti mengapa dia melakukan perjalanan ke Suriah.
Diketahui, Aqsa Mahmoud merupakan seorang murid di Sekolah Craigholme dan Akademi Shawland di Glasgow.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Skotlandia, keluarga Aqsa mengatakan, seluruh anggota keluarga tidak mengetahui rencana putri mereka untuk meninggalkan Skotlandia.
"Kami pun segera melaporkan ia sebagai orang hilang ke polisi. Aqsa adalah seorang gadis yang rajin dan ambisius, kami pun tidak bisa mengerti mengapa dia melakukan perjalanan ke Suriah," lanjutnya.
Keluarganya berjuang untuk tetap kuat dalam situasi seperti ini dan terus berkerja sama dengan pihak kepolisian.
CNN melaporkan, beberapa hari sebelum perginya Aqsa, Ayahanda Aqsa, Muzaffar menceritakan bahwa putrinya memberikan pelukan yang panjang. Dan, tidak mengetahui bahwa pelukan dari putri tercintanya itu merupakan pelukan selamat tinggal dari Aqsa.
"Malam sebelumnya, Aqsa meminta adik-adiknya untuk tidur bersama di satu tempat tidur besar, " ujar Muzaffar.
Tak hanya itu, Aqsa pun menghabiskan banyak waktu dengan neneknya yang terbaring di atas tempat tidur. Saat itulah, ibunda Aqsa, Khalida mengetahui ada yang salah dari putrinya tersebut. "Ada sesuatu hal tentang cara dia berkata 'Khuda Hafiz' (berkah Allah) saat meninggalkan hari itu. Dan, kita pun bertanya-tanya, Suami saya pun bahkan mengatakan semuanya OK dan aku bilang dia baik-baik saja,"
Empat hari kemudian, Aqsa menghubungi orang tuanya di Skotlandian dan mengatakan ia akan menuju Suriah melalui perbatasan Turki. Kemudian , yang tersisa hanya sakit hati dan kebingungan.
Kemudian, Muzafar mengatakan kepadanya tentang kembali pulang. Namun, tak disangka Aqsa mengatakan bahwa dia akan melihat keluarganya pada hari kiamat dan ingin menjadi syuhada.
Seorang juru bicara Kepolisian Scotland mengatakan, gadis muda tersebut hilang dari Skotlandia saat berusia 19 tahun, pada November 2013. Dan, keluarganya pun melaporkan hilangnya putri mereka. "Saat ini penyelidikan masih berlangsung terkait keberadaan puti mereka dan kami pun siap mendukung keluarganya." ujarnya.r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar