Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Bandarlampung, Novitalia, menciptakan penetralisasi sinyal handphone ("jammer cellphone") untuk dipasang di masjid atau tempat ibadah agar tidak bisa dihubungi selama menjalankan ibadah shalat.
"Jammer cellphone ini berfungsi menangkal sinyal HP agar jamaah terhindar dari gangguan panggilan dan SMS saat beribadah, sehingga menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa gangguan bunyi HP," kata Novitalia, di Bandarlampung, Rabu (28/1).
Menurut dia, jamaah seringkali lupa mematikan HP saat hendak shalat, sehingga tak jarang ketika shalat berlangsung jamaah menerima panggilan telepon atau SMS yang akhirnya mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan ibadah mereka.
"Dengan jammer cellphone, jamaah tidak perlu repot-repot mematikan HP karena secara otomatis HP tidak bisa dihubungi, mengingat sinyal yang ada telah diblok oleh alat ini," ujarnya pula.
Dia mengatakan prinsip kerja alat ini adalah memanfaatkan komponen pemancar GSM (jammer) yang mampu menangkal sinyal HP, sehingga ketika alat ini dipasang di masjid, maka pada jam-jam waktu shalat akan bekerja menangkal sinyal agar HP tidak bisa dihubungi.
"Pemancar ini bekerja pada frekuensi 88--108 MHz dan memiliki jangkauan radius lebih dari satu kilometer, sehingga HP yang berada pada radius ini secara otomatis sinyalnya akan hilang dan ponsel tidak bisa dihubungi. Ketika ini diaplikasikan di tempat ibadah akan bisa membantu ketenangan jamaah saat beribadah," ujar dia.
Jammer cellphone, kata dia, terdiri dari perancangan perangkat keras dan lunak (hardware-software). Perancangan perangkat keras terdiri dari "power supply" dan "jammer" (pemancar). "Untuk perancangan perangkat lunak meliputi flowchat dari alat sistem penetralisir signal handphone," kata mahasiswa Jurusan Sistem Komputer semester 7 itu.
Komponen utama lainnya adalah "real time clock" (RTC) yang berfungsi sebagai penghitung waktu. RTC merupakan jam di komputer yang berfungsi sebagai pemelihara waktu dengan mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
"RTC berfungsi untuk pengaturan waktu. Setingan diambil dari waktu awal shalat hingga waktu akhir shalat. Seperti jadwal shalat subuh atau fajar, waktu awal shalat subuh diumpamakan 04.12 WIB dan waktu akhirnya pukul 04.50 WIB, maka secara otomatis alat ini bekerja menangkal sinyal antara rentang waktu 04.12--04.50 WIB," ujarnya.
Guna menciptakan inovasinya tersebut, mahasiswa asal Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Lampung ini mengaku menghabiskan waktu selama dua bulan dan banyak mendapatkan pendampingan dari Dodi Yudo Setyawan selaku dosen pembimbing.
Meski baru dalam bentuk prototype, namun Novitalia mengaku "Jammer Cellphone" ini mulai dilirik sejumlah pengurus masjid. "Alhamdulillah sudah ada yang tertarik untuk menggunakan alat ini. Harganya cukup terjangkau hanya Rp 2 jutaan, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat, khususnya bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat," ujar dia lagi.r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar