Selama digelarnya ajang pameran batu akik skala nasional dari tanggal 21 hingga 25 Januari 2015 di GOR M Yamin Kubu Gadang, Kota Payakumbuh, diprediksi perputaran transaksi uang mencapai Rp 2 miliar. Prediksi tersebut, berdasarkan hitungan atas nilai jual pada masing-masing stan selama ajang pameran batu akik berlangsung.
“Ajang batu akik ini, cukup luar biasa. Selain mampu mendatangkan ribuan masyarakat dari berbagai daerah, juga telah terjadinya transaksi jual beli batu akik yang diprediksi hingga miliaran rupiah,”ujar Almaisyar, tokoh batu akik Payakumbuh dan Limapuluh Kota ketika mendapatkan penghargaan dari komunitas Asic Expo sebagai salah satu pemerhati batu akik pada Sabtu (24/1) malam.
Dari pengakuan masing-masing stan, memang terjadi transaksi batu akik yang luar biasa. Tak hanya batu akik berbagai merek yang laku dijual, tetapi berbagai aksesoris akik lainnya tak luput dari incaran masyarakat. Seperti ikat cincin, senter, liontin serta kalung dan tas untuk batu akik.
Untuk transaksi setiap harinya, penyewa stan mengakui rata-rata penjualan mencapai Rp 5 juta. Artinya, dari 80 stan yang disediakan panitia Asic Expo selama pameran, telah terjadi transaksi hingga Rp 400 juta setiap malamnya.
”Kita hitung, rata-rata untuk 1 stan ada transaksi Rp 5 juta per hari. Berarti dari 80 stan telah terjadi transaksi Rp 400 juta setiap malam atau Rp 2 miliar selama pameran berlangsung. Ini angka yang luar biasa,”ujar Yudilfan Habib.
Kontes Batu Akik Mulia di Padang
Komunitas Batu Akik Mulia Sumatera Barat (Sumbar), akan menggelar pameran dan kontes batu akik mulia berskala nasional di Ibis Hotel Padang.
Acara tersebut direncanakan mulai 9 hingga 12 April mendatang.
Ketua Komunitas Batu Akik Mulia Sumbar, Attila Majidi Datuak Sibungsu mengatakan, pameran bertema “Pameran dan Kontes Gebiar Pesona Batu Akik Nasional” bertujuan untuk mempromosikan jenis-jenis batu akik di seluruh Indonesia dari segala jenis, agar orang tahu bahwa Indonesia memiliki banyak jenis batu akik yang indah dan bernilai seni serta jual tinggi.
“Dalam pameran tersebut akan dipromosikan jenis batu akik mulia asli Indonesia kepada pengunjung, seperti jenis Idocrase, moss agate, chalcedony dan sebagainya. Pameran ini juga bisa menggeliatkan usaha batu akik di Indonesia yang saat ini berkembang pesat,” ujar Al Datuak Sibungsu saat dihubungi Haluan, Minggu (25/1).
Al menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, disiapkan 2 stan yakni di dalam dan di luar ruangan. Sewa stan di dalam ruangan Rp 3,5 juta untuk satu stan. Sedangkan untuk stand di luar sewanya Rp 2,5 juta. Ada juga stan untuk pengasah batu, yakni Rp 1 juta. Total sebanyak 100 stan.
“Tak hanya perserta dari Indonesia yang akan ikut kegiatan ini, tapi juga ada dari negari lain. Peserta dari Malaysia dan Taiwan sudah memastikan untuk ikut. Nanti akan ada peserta dari negara lain,” sebut Al yang bertindak sebagai pengarah dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, untuk kontes batu, kata Al, pesertanya ditargetkan sekitar 1.500 perserta. Syarat peserta yang akan mengikuti kontes tersebut, membayar inset Rp 350 ribu, dengan syarat batu yang akan ikut sudah punya sertifikat. Setiap batu akan diadu berdasarkan jenis masing-masing.
Kegiatan yang murni digagas oleh Komunitas Batu Akik Mulia Sumbar kerja sama dengan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Padang ini, mengundang semua pihak terkait dengan kegiatan ini, seperti komunitas pecinta batu akik, Diskoperindag kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dan individu pencinta batu akik. Komunitas dan individu batu akik akan diundang oleh Komunitas Batu Akik Mulia Sumbar. Sementara Diskoperindag, Al meminta bantuan Diskoperindag Padang untuk mengirim undangan ke Diskoperindag lain.
Saat ditanya sejauh apa persiapan pihaknya untuk melaksanakan kegiatan besar ini, Al menjawab, pihaknya sudah beberapa kali melakukan rapat. “Lokasi sudah pasti di Ibis Hotel. Tinggal penawaran kerja sama dengan pihak terkait yang akan memberikan sumbangan untuk hadiah kontes batu. Pertengahan Februari nanti, persiapan dipastikan selesai,” tutur Al.
Al menambahkan, ada yang berbeda pada pameran dan kontes batu kali ini dengan kegiatan serupa lainnya, yakni donasi batu akik untuk fakir miskin dan anak panti asuhan. Para dermawan menyumbangkan batu akiknya untuk dijual. Uang hasil penjualan tersebut akan diserahkan langsung kepada pihak yang membutuhkan.h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar