Getty Images
MotoGP tahun lalu diwarnai insiden kontroversial yang berlarut-larut hingga membuat FIM (Organisasi Balap Motor Dunia) membuat kebijakan baru. FIM memisahkan race direction dan tim panel mulai 2016 ini.
Keputusan itu diambil dalam pertemuan Komisi Grand Prix--yang terdiri dari FIM, Dorna, MSMA, dan IRTA--pada Jumat (5/2/2016). Race directiondiharapkan berfokus kepada tugasnya mengelola balapan. Tim panel-lah yang akan memutuskan sanksi kepada pebalap.
Berkaca peristiwa antara Valentino Rossi dengan Marc Marques musim lalu, tim panel tak akan beranggotakan perwakilan dari Dorna. Kala itu, hanya Rossi yang dihukum penalti tiga poin sehingga harus balapan di posisi terakhir pada GP Valencia. Sementara Marquez--yang dinilai sudah memuluskan jalan Jorge Lorenzo menjadi juara-- tak dihukum apapun.
Dalam prosesnya pendukung Rossi menilai kalau Dorna sebagai pemegang hak komersial MotoGP bekerja tidak adil. Malah ada yang menyebut kerja Dorna sudah seperti mafia Spanyol.
Baca Juga: Fans Rossi di Spanyol: Jadi Musuh di Rumah Sendiri
"Setelah insiden tahun lalu kami, Dorna, memutuskan untuk tidak terlibat dalam komite yang memutuskan penalti kepada pebalap untuk setiap pelanggaran sportifitas olahraga saat balapan," kata CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, seperti dikutip Crash.
Meski begitu, tim panel tetap melibatkan perwakilan race direction karena dinilai tim itu perlu sosok yang konsisten ada di balapan. Tim panel itu diisi oleh tiga pengawas dengan anggota permanennya adalah Race Director, Mike Webb, dan dua pengawas lainnya dari FIM.
"Kami putuskan untuk memisahkan tugas dan tugas-tugas dari race direction dan hakim, majelis pelayan," kata Presiden FIM, Vito Ippolito.
"Kami ingin agar race direction berfokus kepada pengelolaan balapan karena ada banyak tanggung jawab dan hal-hal detail yang harus dilakukan.
"Kami ingin membebaskan mereka sehingga bisa mengelola race. Kami tidak akan melibatkan mereka lagi dengan tugas memberikan penalti kepada pebalap. Ini membutuhkan lebih banyak waktu dan dedikasi khusus.
"Kami akan memiliki panel pengawas, salah satunya adalah race director karena dia akan terlibat dalam balapan itu sepanjang musim. Anggotanya adalah race director dan dua pengawas lainnya dari FIM," tegas Ippolito.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut dibahas tentang pemberlakuan sistem penalti, apakah perlu diteruskan atau dihapus. Juga tentang kewajiban para rider mulai tahun 2016 untuk terlibat dalam seluruh aktivitas promosi, dari jumpa pers, acara tanda tangan dengan fans, dan lain-lain.
Keputusan itu diambil dalam pertemuan Komisi Grand Prix--yang terdiri dari FIM, Dorna, MSMA, dan IRTA--pada Jumat (5/2/2016). Race directiondiharapkan berfokus kepada tugasnya mengelola balapan. Tim panel-lah yang akan memutuskan sanksi kepada pebalap.
Berkaca peristiwa antara Valentino Rossi dengan Marc Marques musim lalu, tim panel tak akan beranggotakan perwakilan dari Dorna. Kala itu, hanya Rossi yang dihukum penalti tiga poin sehingga harus balapan di posisi terakhir pada GP Valencia. Sementara Marquez--yang dinilai sudah memuluskan jalan Jorge Lorenzo menjadi juara-- tak dihukum apapun.
Dalam prosesnya pendukung Rossi menilai kalau Dorna sebagai pemegang hak komersial MotoGP bekerja tidak adil. Malah ada yang menyebut kerja Dorna sudah seperti mafia Spanyol.
Baca Juga: Fans Rossi di Spanyol: Jadi Musuh di Rumah Sendiri
"Setelah insiden tahun lalu kami, Dorna, memutuskan untuk tidak terlibat dalam komite yang memutuskan penalti kepada pebalap untuk setiap pelanggaran sportifitas olahraga saat balapan," kata CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, seperti dikutip Crash.
Meski begitu, tim panel tetap melibatkan perwakilan race direction karena dinilai tim itu perlu sosok yang konsisten ada di balapan. Tim panel itu diisi oleh tiga pengawas dengan anggota permanennya adalah Race Director, Mike Webb, dan dua pengawas lainnya dari FIM.
"Kami putuskan untuk memisahkan tugas dan tugas-tugas dari race direction dan hakim, majelis pelayan," kata Presiden FIM, Vito Ippolito.
"Kami ingin agar race direction berfokus kepada pengelolaan balapan karena ada banyak tanggung jawab dan hal-hal detail yang harus dilakukan.
"Kami ingin membebaskan mereka sehingga bisa mengelola race. Kami tidak akan melibatkan mereka lagi dengan tugas memberikan penalti kepada pebalap. Ini membutuhkan lebih banyak waktu dan dedikasi khusus.
"Kami akan memiliki panel pengawas, salah satunya adalah race director karena dia akan terlibat dalam balapan itu sepanjang musim. Anggotanya adalah race director dan dua pengawas lainnya dari FIM," tegas Ippolito.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut dibahas tentang pemberlakuan sistem penalti, apakah perlu diteruskan atau dihapus. Juga tentang kewajiban para rider mulai tahun 2016 untuk terlibat dalam seluruh aktivitas promosi, dari jumpa pers, acara tanda tangan dengan fans, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar