KLB PSSI
SOLO, HALUAN — Johar Arifin Hussein memenangi pemilihan ketua umum (ketum) PSSI dan berhak memimpin federasi sepak bola Indonesia periode 2011-2015 pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel The Sunan Solo, Sabtu. Johar menjadi Ketum PSSI ke-14 menggantikan Nurdin Halid yang menguasai PSSI selama dua periode atau delapan tahun.
Pada putaran kedua, calon yang selama ini mempunyai kedekatan dengan pemilik suara mayoritas atau Kelompok 78 mengumpulkan 61 suara, mengalahkan Agusman Effendi dengan 38 suara. Dan satu suara dinyatakan tidak sah.
Kongres PSSI tidak seperti kongres sebelumnya di Pekanbaru yang dipenuhi interupsi. Kongres kali ini berlangsung aman dan lancar. Tidak banyak peserta yang melakukan interupsi. Mungkin dikarenakan panitia ‘menyediakan’ dua gadis cantik sebagai pendamping, membuat interuptor jadi malu melakukan interupsi.
Panitia dibawah kepemimpinan Walikota Solo, Joko Widodo memang sengaja membangun kongres berbudaya yang tidak dipenuhi interupsi. Untuk itu, panitia sengaja mengatur lalu lintas microphone dengan memberdayakan gadis-gadis dari puteri Solo sebagai pendamping interuptor.
Tahapan pemilihan yang dilakukan secara tertutup itu dimulai oleh pengurus provinsi (pengprov) PSSI sebanyak 33 pemilik suara.
Setelah itu disusul 15 klub Indonesia Super League (ISL), 16 tim Divisi Utama, 14 tim Divisi Satu, 12 tim Divisi Dua dan 10 tim Divisi Tiga.
Secara berurutan pemilik suara mengambil surat suara yang telah dipersiapkan panitia yang dipandu anggota Komite Normalisasi Joko Driyono.
Pemilik suara kemudian masuk bilik untuk menentukan pilihan calon ketua umum dan hasilnya langsung dimasukkan dalam kotak suara transparan.
Setelah tuntas langsung dilakukan proses penghitungan dari jumlah suara yang masuk sebanyak 100 surat suara. Penghitungan dilakukan tepat 12.36 WIB Suara pertama yang muncul pertama kali adalah Johar Arifin Hussein dan disusul Agusman Effendi. Kedua calon ini terus susul menyusul dalam mengumpulkan suara diselingi nama-nama lain seperti Adhan Dambea dan Achsanul Qosasih.
Johar Arifin Hussein yang selama ini dekat dengan pemilik suara mayoritas atau Kelompok 78 langsung meninggalkan lawannya meski suara Agusman Effendi juga mengalami penambahan.
Pada putaran pertama Johar Arifin Hussein mampu mengumpulkan suara 53, disusul Agusman Effendi 39, Japto Soerjosoemarno 4 suara, Adhan Dambea 2 suara, Achsanul Qosasih 2, IGK Manila 0, Iman Arif 0, Syarif Bastaman 0 dan Sarman 0.
Pada putara dua hanya diikuti tiga calon yaitu Johar Arifin Hussein, Agusman Effendi dan Japto Soerjosoemarno. Hanya saja Japto menyatakan mundur menjelang pemilihan putaran kedua dimulai.
Berdasarkan hasil pemilihan putaran kedua Johar Arifin Hussein berhasil mengumpulkan 61 suara dan Agusman Effendi 38 dan satu suara tidak sah.
Johar yang pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga pada masa Adhyaksa Dault tersebut berhak memimpin PSSI periode 2011-2015.
Sementara untuk pemilihan wakil ketua umum PSSI, Farid Rahman terpilih setelah menyisihkan Erwin Aksa di pemilihan putaran kedua. Farid meraih suara 51. Ini melebihi capaian Erwin yang mendapat suara 48.
Sebelumnya, kedua nama tersebut juga sudah bersaing ketat di putaran pertama di mana Erwin unggul 51-47 atas Farid.
Dengan demikian maka Farid Rahman akan mendampingi Djohar Arifin Husin yang sebelumnya sudah terpilih sebagai ketua umum PSSI, juga usai melewati proses pemilihan putaran kedua.
Sedangkan untuk pemilihan anggota Exco terpilih sembilan nama. Mereka adalah Sihar Sitorus, Toni Apriliani, La Nyalla Matalitti, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Erwin Dwi Budiawan, Tuty Dau, Roberto Rouw dan Bob Hippy. Satu diantara mereka adalah mantan ketua umum Semen Padang yaitu Widodo Santoso. (h/ant/pp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar