PADANG, HALUAN — Anggota Komisi III DPRD Sumbar, Israr Jalinus meminta pengerjaan jalan di Lubuk Paraku yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok dihentikan tujuh hari sebelum perayaan Idul Fitri.
Penghentian sementara waktu ini diharapkan mampu menekan angka kemacetan, karena diyakini volume kendaraan akan meningkat H-7 lebaran.
"Untuk mengejar target tersebut, pelaksana sebaiknya memaksimalkan pekerjaan yang ada agar saat dibutuhkan jalur tersebut tidak menimbulkan masalah," kata Israr, Senin (8/8).
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebutkan, jika pada saat itu pekerjaan tidak dihentikan, justru hanya akan menambah masalah baru. Sebab dengan tingginya arus kendaraan, maka sistem buka tutup tidak bisa menjadi jawaban.
Menurut Israr, pihak pelaksana saat ini tidak usah memperpanjang ruas namun memaksimalkan ruas yang telah dikerjakan. Kalau ini dilakukan, maka pada saat pekerjaan dihentikan bisa lebih cepat tanpa harus mengganggu aktivitas pengguna jalan.
Hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan jalan seperti onggokan material jalan ataupun besi cor yang menonjol ke ruas jalan lama menurut Israr pun harus dibenahi. Karena besi tersebut bisa mencelakai pengendara kendaraan lainnya terutama sepeda motor.
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka pihak pelaksana harus secepatnya melakukan pembersihan. Dengan waktu yang semakin mepet, sebaiknya pihak pelaksana telah mulai melakukan pembersihan terhadap material jalan tersebut," imbuhnya.
Kepada instansi terkait pengerjaan proyek tersebut, Israr mengimbau untuk menginstruksikan percepatan pengerjaan. Sebab, kalau kebijakan tersebut tidak diturunkan dikhawatirkan akan bisa mengganggu arus lalu lintas. Apalagi ruas tersebut selain rawan kecelakaan, juga sangat rawan bencana alam terutama longsor saat hujan turun.(h/ted)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar