BUS UMUM DIBERONDONG LAGI
JAYAPURA, HALUAN — Untuk kesekian kalinya oknum yang diduga anggota kelompok pemberontak di Papua, melancarkan aksi kejam dan brutal. Kali ini dua armada angkutan umum ditembaki dengan senjata api.
Aksi penembakan terjadi di daerah Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin pada pukul 19.00 WIT. TKP berada di tikungan masuk Abe Pantai, tepatnya di depan Gereja Katolik Santo Petrus Kelurahan Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Menurut informasi yang diterima antara, Senin malam, akibat dari penembakan itu, dua mobil angkutan umum jenis Suzuki Carry dengan nomor polisi DS 7540 AD dan DS 7416 JK berlubang bekas tembakan dibagian badan mobil. Mobil angkutan nomor polisi DS 7540 AD yang dikendarai Nurdin (23) mengalami satu lubang bekas peluru dibagian “dashboard” depan.
Sedangkan mobil nomor polisi DS 7540 AD yang dikendarai Safrudin (35) mengalami tiga lubang tembakan pada badan depan, dan lima lubang pada kaca depan. Adapun kronologis kejadian, sekitar pukul 19.00 WIT, Nurdin dari arah Abe Pantai menuju Abepura, setibanya di tempat kejadian perkara mendengar suara tembakan sebanyak satu kali dan mengenai “dashboard” mobil.
Pada saat itu, korban melihat ada tiga orang dengan menggunakan senjata laras pendek mengeluarkan tembakan ke arah kendaraan sepeda motor yang berada di belakang mobil angkutan. Melihat kejadian itu, korban berhasil melarikan diri dan langsung melapor ke Pos penjagaan yang terletak di Tanah hitam.
Kemudian sekitar 19.10 WIT, korban kedua yang bernama Safrudin dari arah Abe Pantai menuju Tanah Hitam dengan membawa tujuh orang penumpang di tempat yang sama mendengar bunyi tembakan sebanyak satu kali dan mengenai badan depan mobil, sehingga korban berusaha melarikan diri ke Pos Tanah Hitam. Dugaan sementara, senjata yang digunakan kelompok bersenjata untuk menembaki mobil angkutan korban pertama adalah jenis senjata genggam.
Sementara mobil angkutan kedua diduga ditembaki dengan menggunakan senjata diduga jenis dobel lop. Saat ini mobil korban sudah berada di Kantor Polsek Abepura, sementara anggota Polsek sedang berada di tempat kejadian perkara menunggu anggota Brimob Polda Papua untuk melakukan penyisiran. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pejabat Kepolisian yang mau memberikan keterangan mengenai kejadian penembakan tersebut.
Tolak Intervensi Asing
Sebelumnya, Yusriyanto, Ketua Barisan Pergerakan Rakyat Nasionalis menyatakan menolak segala bentuk intervensi asing untuk Papua. “Rakyat Papua tak menghendaki referendum. Aksi memperjuangkan referendum ulang itu digerakkan oleh antek-antek asing dengan memanfaatkan elite tertentu yang gila kekuasaan,” katanya.
Karena itu, ia mengajak seluruh komponen bangsa, termasuk kaum nasionalis di Tanah Papua agar bersama-sama merapatkan barisan menghadapi berbagai serbuan jejaring neokolonialisme-imperialisme (Nekolim) yang semakin serakah, dan tidak puas menghisap kekayaan Indonesia. “Pemerintah jangan hanya gemar berwacana, sementara rakyat Indonesia di Bumi Papua dihadapkan dengan jejaring Nekolim untuk saling bunuh. Juga, Pemerintah Pusat jangan suka mengkambinghitamkan, seolah segala gejolak bersenjata di sana, karena aksi separatis,” tandasnya. (dn/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar