PADANG, KOMPAS.com - Gabungan sejumlah lembaga seperti Serikat Petani Indonesia Sumbar, Perkumpulan Qbar, Walhi Sumbar, LBH Padang, dan PBHI Sumbar serta Pemerintah Provinsi Sumbar, Sabtu (24/9) memperingati Hari Tani Nasional ke-51 di Kota Padang.
Peringatan dengan tema Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Melalui Revitalisasi Budaya Pertanian Berbasis Lokal itu diwarnai ancaman ekspansi perkebunan kelapa sawit yang merajalela dalam beberapa tahun terakhir.
Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Tani Nasional ke-51 di Sumbar, Sukardi Bendang menyebutkan perkebunan kelapa sawit hanya memberikan tawaran kemakmuran sementara bagi petani. Padahal di sisi lain terdapat ancaman rusaknya tanah dan kua litas lingkungan serta hilangnya status kepemilikan tanah.
Karena itulah, pemerintah diminta mengeluarkan kebijakan yang mengarusutamakan kearifan lokal dalam mengelola pertanian. Pemerintah juga diminta untuk menjamin pasokan pupuk bagi petani dengan melakukan pengawasan ketat untuk mencegah penyelewengan distribusi.
Sementara pada lanjutannnya, pemrintah juga diminta mengalihkan anggaran subsidi pupuk kepada peningkatan sarana produksi pupuk organik. Pemerintah juga diminta memprirotaskan petani dalam penyelesaian konflik agraria dengan mengembalikan hak petani dan masyarakat adat atas lahan-lahan terlantar.
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar