LONDON, KOMPAS.com - Harga emas anjlok ke posisi terendah dalam tiga minggu terakhir, seiring adanya sinyal bahwa bank-bank Eropa mempunyai dana hingga akhir tahun, sehingga mengikis kekhawatiran bahwa krisis di wilayah tersebut bisa semakin buruk.
Bank Sentral Eropa (ECB) berkoordinasi dengan pembuat kebijakan internasional, memberikan pinjaman dalam bentuk dollar AS kepada perbankan sebagai bantuan dalam menghadapi krisis kredit. Sebaliknya, saham justru kembali naik di Amerika Serikat dan Eropa, seiring dengan Jerman dan Perancis memastikan bahwa Yunani akan tetap menjadi bagian di Uni Eropa. Apalagi China berencana untuk membeli obligasi dalam Euro.
"(Penurunan harga emas) ini merupakan tanda reaksi spontan terhadap pernyataan ECB, di mana masyarakat melihat itu sebagai hal yang positif terhadap ekonomi Eropa," ujar Frank McGhee, selaku Kepala Penjualan Brokerage Services di Chicago, seperti yang dikutip Bloomberg, Jumat (16/9/2011). Menurut Frank, ECB telah menemukan alat penolong dari krisis kredit tersebut.
Pada perdagangan di Comex, New York, pukul 1:56 PM waktu setempat, harga emas pada perdagangan berjangka untuk pengantaran Desember anjlok 45,10 dollar AS atau 2,5 persen ke posisi harga 1.781,40 per troy ounce (setara dengan 31,1 gram). Sebelumnya, emas pernah menyentuh posisi terendah pada 26 Agustus 2011, pada posisi harga 1.775 dollar AS.
Sementara itu, pendapat yang serupa juga dikemukakan James Cordier, sebagai Founder Optionsellers.com di Tampa, Florida, AS. James mengemukakan, jaminan dari Perancis dan Jerman tentu merupakan katalisator utama pada kondisi buruk sekarang ini. "China tentu telah mempunyai buku cek untuk menolong masalah Yunani dalam jangka pendek," jelas James.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar