KALAHKAN VIETNAM, INDONESIA KE FINAL
PADANG, HALUAN — Selangkah lagi, tim garuda muda akan menggenggam kepingan emas yang paling berharga, emas cabang sepakbola. Di semifinal anak asuh Rahmad Darmawan (RD), sukses menggulung tim kuat Vietnam, peraih perak SEA Games XXV 2009 di Laos, 2-0 (0-0).
Langkah selanjutnya, giliran Malaysia, pemilik medali emas SEA Games Laos yang digulung. Kendati sempat kalah di penyisihan, Titus Bonai Cs saat itu diyakini tak tampil 100 persen karena sebagian punggawanya disimpan sang pelatih.
Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan (RD) mengaku permainan yang ditunjukkan anak asuhnya kala mengalahkan Vietnam pada babak semifinal sungguh luar biasa. Padahal, Garuda Muda memainkan taktik yang berbeda dari pertandingan sebelumnya. “Satu kata, Alhamdulilah malam ini bermain dengan sangat bagus dan menarik,” kata Rahmad Darmawan usai pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (19/11/2011).
Rahmad mengaku, kemenangan dua gol tanpa balas lantaran timnas u-23 tampil agresif. Egi Melgiansyah cs diminta tampil terus menekan saat kehilangan bola, maupun saat menyerang.
“Kami tadi memainkan pressing football cepat, sehingga kami tidak memberikan ruang kepada Vietnam,” ujarnya. Hal itu sangat tepat, lantaran Vietnam sangat kuat dalam melakukan ball position. Walhasil, ia menginstruksikan para pemain melakukan tekanan ketika pemain Vietnam memainkan bola di zona mereka.
“Tapi jujur malam ini anak-anak mengeluarkan energi yang lebih banyak. Vietnam akan lebih menguasai pertandingan jika kami tidak bermain pressing football,” sergahnya.
Hal ini bukannya tanpa imbas. Rahmad Darmawan mengaku khawatir dengan stamina anak buahnya Mirisnya, untuk melakoni laga pamungkas cabang sepak bola SEA Games ke-26, Indonesia hanya memiliki waktu sehari untuk memulihkan energi.
“Hari ini saya sendiri khawatir dengan kondisi pemain, mungkin tingkat permainan yang berlebihan. Jujur saya harus berhitung untuk recovery menghadapi pertandingan yang akan datang,” kata Rahmad Darmawan usai pertandingan di stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
Tak mau ambil resiko, mantan Pelatih Persija ini pun mengimbau seluruh pemain beristirahat untuk memulihkan tenaga. Bahkan, pada Minggu (20/11/2011), pemain hanya menjalani latihan di hotel.
“Makan dan istirahat yang benar. Dan besok kami akan latihan di hotel saja pukul 16.00 WIB,” terangnya seraya mengatakan, rotasi pemain saat ditekuk Malaysia di akhir babak penyisihan grup A membawa keuntungan untuk Indonesia.
“Ini satu pilihan dan saya katakan pada pemain bahwa setiap pertandingan itu penting. Saya tahu saat Malaysia penting, tapi semifinal lebih penting, saya harus membuat keputusan,” sergahnya.
Pada laga yang sarat emosi menghadapi Vietnam, Timnas Merah Putih terlihat kesulitan membongkar pertahanan “Golden Star” pada babak pertama, sehingga menutup skor sementara 0-0.
Memasuki 45 menit babak kedua, Titus Bonai membuka peluang untuk mencatak gol, namun sayang Tibo yang tinggal berhadapan dengan kiper, gagal mengkonversikan gol untuk Indonesia. Bola yang ia selesaikan malah menyamping dari sasaran. Sesaat kemudian kapten Vietnam, Pham Than Luong, harus dibebat kepalanya akibat berbenturan dengan salah satu bek Garuda Muda.
Vietnam sempat menekan dengan umpan-umpan panjang cepat, beruntung Kurnia Meiga cukup sigap dalam membaca bola yang mengancam meskipun harus berjibaku dubawah mistar Indonesia.
Memasuki menit ke-60 Gelora Bung Karno akhirnya bergemuruh kala tendangan bebas Patrich Wanggai mengoyak jala gawang Vietnam. Sepakan yang ia lepaskan mendatar dan sedikit berbelok arah untuk menghajar sudut kiri gawang yang dikawal Tran Buu Ngoc.
Bola mati yang didapat Indonesia akibat Egi Melgiansayah diterjang dua bek Vietnam di depan kotak penalti sebelah kiri. Meski telah mampu unggul, serangan demi serangan terus digeber oleh anak asuhan Rahmad Darmawan, Titus Bonai menjadi aktor utama yang begitu aktif, sempat meliuk-liuk sebelum melepaskan tembakan yang harus ditepis kiper, Tran Buu Ngoc dengan susah payah.
Sang kapten Egi Melgiansyah juga menunjukan fighting spirit yang luar biasa ketika berjibaku sebelum melepaskan tembakan yang juga masih mampu ditepis tembok terakhir Vietnam tersebut, sayangnya tak lama kemudian sang kapten harus dibopong keluar akibat cedera yang menderanya.
Tekanan demi tekanan yang dilakukan anak-anak muda Indonesia akhirnya kembali terbayarkan di menit 88, Titus Bonai melakukan penetrasi dari depan sisi kiri kotak penalti, tembakan yang ia lepaskan memantul kaki bek Vietnam untuk menghunjam gawang skuad muda Doi Tuyen Viet Nam, Game Over! Indonesia 2 Vietnam 0.
Peluit panjang dibunyikan wasit dan memastikan kemenangan 2-0 yang diraih skuad Garuda Muda, dengan ini memastikan rematch lawan Malaysia di Final SEA Games 2011, Malaysia kami datang!
Selamat untuk Indonesia
Pelatih Vietnam, Falko Gerd Gotz, memberi ucapan selamat kepada Indonesia yang baru saja mengalahkan timnya. Gotz mengakui bahwa timnya tak bisa main maksimal karena terus ditekan ‘Garuda Muda’.
Ambisi Vietnam untuk melaju ke final cabang olahraga sepakbola SEA Games XXVI baru saja kandas. Di semifinal yang digelar di Gelora Bung Karno, Sabtu (19/11/2011) malam WIB, Pham Than Luong dkk. takluk 0-2 dari tuan rumah Indonesia.
“Tak mudah untuk langsung memberi pernyataan sesaat setelah pertandingan ini karena saya masih merasa sangat kecewa. Pertama, selamat buat tim Indonesia yang bermain sangat baik. Malam ini, Indonesia terlalu kuat untuk Vietnam,” aku Gotz dalam jumpa pers seusai pertandingan.
Gotz menjelaskan, skema permainan yang sudah dirancangnya tidak bisa berjalan di lapangan hijau. Sebab, pemain-pemain Indonesia menekan timnya sedemikian rupa sehingga rencananya berantakan.
“Secara taktik, tadinya kami berencana main ofensif. Tapi, tekanan yang diberikan oleh pemain-pemain Indonesia terlalu tinggi sehingga kami tak bisa mengembangkan permainan,” tambah pria asal Jerman ini.
“Saya sangat kecewa. Dalam beberapa menit, sebenarnya kami menunjukkan kualitas kami yang sesungguhnya, tetapi akhirnya tercipta gol lewat tendangan bebas, yang tidak terduga,” bebernya. (h/rio/net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar