Wartawan didorong saat mengambil gambar polisi menangkap dan memukul mahasiswa.
Wartawan menjadi korban kekerasan oknum aparat di tengah kericuhan demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Wartawan tvOne, Adi Hartanto, mengaku oknum aparat kepolisian bertameng mendorongnya hingga jatuh. Kaset hasil rekamannya juga dirampas oleh oknum polisi tersebut.
"Waktu saya sedang meliput, langsung dipojokin, kaset diambil. Tidak tahu siapa nama polisi, ketutup tameng," kata dia, Selasa 27 Maret 2012.
Saat berusaha meminta kembali kasetnya, ia justru digertak. "Kalian wartawan, liput terus, liput terus," kata salah satu oknum polisi.
Kekerasan juga dialami wartawan Global TV, Riris mengaku kameranya rusak akibat ulah oknum polisi. "Saya sedang merekam mahasiswa saat ditangkap dan dipukuli aparat. Saat angkat kamera itulah, ada oknum Brimob mendorong," kata dia.
Riris juga mengaku sempat akan dipukul, untung ada rekan wartawan lain yang menolongnya. "Kamera saya rusak, tapi masih bisa dipakai," kata dia.
Para jurnalis yang meliput aksi demo akan melaporkan ulah tak menyenangkan oknum-oknum polisi ke komandannya.
Saat ini, demo masih berlangsung di kawasan Gambir. Kelompok mahasiswa pecah menjadi dua, satu menuju ke arah Pejambon, lainnya ke arah Kementerian Perdagangan.
Polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi dan menangkap sejumlah mahasiswa.
Sebelumnya, aparat dari satuan Brimob Pengendali Massa yang turun menghadapi mahasiswa dari aliansi Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (KONAMI) tampak mulai melepaskan tembakan dengan peluru karet untuk membubarkan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Stasiun Gambir.
http://metro.vivanews.com
piye toh!!!!! kok wartawan jadi sasaran kekerasan mulu sih??? ayo dong wartawan bersatu!!!
BalasHapushttp://suaraagraria.com/detail-329-liput-sengketa-tanah-lagi-wartawan-jadi-korban-kekerasan.html