PASBAR, Karena cuaca ekstrem, sedikitnya 18 rumah warga Jorong Pondok, Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, rubuh dihantam gelombang air laut, Kamis (8/3).
Sedangkan sekitar 104 rumah terancam menyusul karena gelombang air laut mencapai tiga meter lebih. Diperkirakan kerugian materil ratusan juta rupiah, namun tidak ada korban jiwa.
Rumah warga yang ambruk pada siang harinya sebanyak delapan rumah masing-masing milik Bes (38), Agus (41), Jon (53), Paul (62), Sarial (65), Zuar (70), Yul (70) dan Gundul (48). Hingga tadi malam, kerusakan rumah akibat terjangan ombak tersebut bertambah menjadi 18 rumah.
Tingkat kerusakannya ada sebagian yang ambruk total, rusak berat serta rusak ringan. Bagi yang rusak berat, pemilik rumah ada yang pindah sebagian ke rumah sanak saudarannya yang lebih aman.
“Kondisi ini sangat menakutkan karena saat ini hujan terus berlangsung disertai badai. Mudah-mudahan air gelombang laut segera menyusut dan tidak semakin membuat warga bertambah panik,”kata Wali Jorong Pondok, Firma Lison kepada wartawan, Kamis.
“Gelombang air laut mulai naik pada Kamis (8/3) sekitar pukul 07.00 WIB dan mulai menghantam rumah warga pada siang harinya. Saat ini warga sudah mulai mengungsi ke tempat rumah sanak familynya yang lebih aman. Sementara warga tidak pergi melaut karena tingginya gelombang air laut,”kata Firma Lison.
Kemarin Kepala BPBD Pasbar Asgiarman SH, M.Si langsung turun ke lokasi memberikan tenda darurat, dan menyiagakan perahu karet, dan kebutuhan lainnya yang diperlukan.
Pantauan Haluan di lapangan, warga Jorong Pondok Ranah Pasisie sudah mulai merasa resah dan mulai mengungsi ke tempat yang aman. Hujan terus terjadi disertai angin badai membuat suasana masyarakat semakin risih.
Di Muaro Sasak Jorong Pasa Lamo dilaporkan gelombang air laut juga naik menghantam rumah dan warung yang ada di lokasi itu.
Kepada Pemerintah Daerah, Wali Jorong Pondok mengharapkan dapat membuat grip di sepanjang bibir pantai yang ada di Jorong Pondok. Jika terus dibiarkan maka ada sekitar 114 rumah yang akan ambruk. Grip itu bertujuan dapat memecah ombak sehingga gelombang air laut tidak langsung menghantam rumah warga.
“Solusi dari abrasi pantai adalah satu-satunya hanya membuat grip jika diharapkan warga pindah maka sangat sulit karena warga yang ada sekitarnya bermata pencarian nelayan. Mereka akan tetap bertahan berdiam di tepi pantai dengan alasan lebih dekat jika ingin pergi melaut,”katanya.
Terkait dengan bencana itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Asgiarman didampingi Kepala Dinas Sosial, Aliman Afni dan Camat Sasak, Yanuardi mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan apa yang menimpa warga Sasak.
Pihaknya sudah mensiagakan perahu karet serta beberapa personil yang akan membantu warga yang mengalami korban abrasi pantai.
“Kepada Kepala Jorong diharapkan segera membuat laporan tentang berapa rumah warga yang ambruk akibat abrasi pantai. Warga juga diharapkan tetap siaga karena hujan disertai badai terus terjadi,”kata Asgiarman.
Menurut, Kepala Dinas Sosial, Aliman Afni pihaknya langsung mendirikan tenda darurat serta membuat dapur umum jika nantinya dibutuhkan. Untuk sementara bagi warga yang ingin mengungsi dapat menempati tenda darurat jika gelombang air laut semakin tinggi.
“Untuk sementara kita mendirikan tenda dan menyiagakan personil di lokasi. Jika nantinya situasi semakin parah maka kita akan memberikan bantuan berupa sembako dan makanan lainnya, ”jelasnya.
Sementara itu, Bupati H. Baharuddin secara terpisah ketika dihubungi kemarin minta Pemprov Sumbar segera membuatkan grip pemecah ombak, agar kerusakan akibat cuaca ekstrem tidak bertambah. “Kalau lama-lama belum juga dibangun grip pantai bisa habis, korban akan bertambah. Oleh karena kita minta kepada Pemprov Sumbar segera melakukan pembangunan grip pemecah ombak,” katanya.
Wartawan Haluan dari Pasbar tadi malam melaporkan, air laut mulai naik lagi dan gelombang makin tinggi yang membuat warga ketakutan. Puluhan rumah mulai dikosongkan. Dinas Sosial, Tim SAR, Tim BPBD, Camat Sasak Yanuardi dan sukarelawan dari Jorong Pondok membantu warga mengangkat barang-barangnya. (h/nir)
http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar