Tour De Singkarak 2011 - Kejuaraan Balap Sepeda International di Indonesia
PADANG -- Anggota Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Sumatera Barat, Jonimar Boer secara pribadi menolak event tahunan balap sepeda internasional Tour de Singkarak yang dianggapnya kurang bermanfaat bagi daerah.
"Saya menolak kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif tersebut karena kurang bermanfaat terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Sumbar," katanya di Padang, Senin (19/3) kemarin.
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Sumbar dengan Dinas Prasanara Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar. Dalam pertemuan itu dibahas antara lain pembangunan atau peningkatan ruas jalan untuk pelaksanaan Tour de Singkarak.
Menurut dia, begitu besar anggaran dialokasikan Pemprov Sumbar untuk mendukung pelaksanaan Tour de Singkarak, termasuk untuk pembenahan rute balapan.
Begitu pula dana disediakan pemerintah pusat untuk pelaksanaan Tour de Singakarak pada setiap tahun cukup besar. Akan tetapi, katanya, hingga saat ini belum ada dampak positif yang nyata bagi rakyat Sumbar dari pelaksaan Tour de Singkarak, karena kegiatannya ini kurang menyentuh kegiatan ekonomi masyarakat.
Keuntungan terbesar justru diraih pihak-pihak dari pusat terutama panitia penyelenggara. "Sementara rakyat Sumbar lebih berada pada posisi penonton di daerah sendiri," tambah Jonimar.
Ia menyebutkan, lebih baik anggaran APBD Sumbar dan APBN untuk pelaksanaan Tour de Singkarak dialihkan untuk membiayai program atau kegiatan lain yang langsung terkait dengan upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Menanggapi pendapat tersebut, kata Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar, Suprapto mengatakan, setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan pemerintah pusat bersama provinsi pasti mempunyai dampak positifnya.
"Setiap pelaksanaan program Tour de Singkarak sudah dipertimbangkan positif dan negatifnya sebelum kegiatan itu dilaksanakan," katanya.
Keuntungan terbesar justru diraih pihak-pihak dari pusat terutama panitia penyelenggara. "Sementara rakyat Sumbar lebih berada pada posisi penonton di daerah sendiri," tambah Jonimar.
Ia menyebutkan, lebih baik anggaran APBD Sumbar dan APBN untuk pelaksanaan Tour de Singkarak dialihkan untuk membiayai program atau kegiatan lain yang langsung terkait dengan upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Menanggapi pendapat tersebut, kata Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar, Suprapto mengatakan, setiap program atau kegiatan yang dilaksanakan pemerintah pusat bersama provinsi pasti mempunyai dampak positifnya.
"Setiap pelaksanaan program Tour de Singkarak sudah dipertimbangkan positif dan negatifnya sebelum kegiatan itu dilaksanakan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar