BUKITTINGGI, HALUAN — Menyusul sukses di tahun sebelumnya, tahun 2012 ini Kota Bukittinggi kembali ditunjuk sebagai salah satu kota penyelenggara iven balap sepeda Tour de Singkarak (TdS). Sehingga keberadaan kota ini sebagai daerah tujuan wisata di Sumatera Barat bakal makin terpromosikan ke dunia luar.
“Ini merupakan kebanggan bagi kita, dengan ditunjuknya kembali Kota Bukittinggi sebagai lokasi start dan finish TdS 2012. Karena akan berdampak luar biasa bagi daerah,” ungkap walikota Bukittinggi Ismet Amzis pada acara jumpa pers di TUP Balaikota Bukit Gulai Bancah, Kamis lalu.
Menurut walikota, yang didampingi Kadis Pariswisata Kaslim Burhan, Ketua KONI Bukittinggi Fauzan Hafiz, Ketua Panitia Pelaksana Wisata 10 K Novrizal Usra, pada acara yang dipandu Kabag Humas Nasril, SE, TdS merupakan event sport and tourism yang memadukan kegiatan lomba balap sepeda tingkat internasional dengan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif.
TdS sudah resmi terdaftar pada badan balap sepeda dunia UCI (Union Cycliste Internationale), kategori 2.2 yang merupakan rangkaian dari Asia Tour. Penunjukan Bukittinggi, serta sejumlah daerah di Sumatera Barat ini, tidak lain untuk mempromosikan kota ini di bidang kepariwisataan. Karena potensi alamnya yang indah, udara yang sejuk, peninggalan sejarah, adat dan budaya serta berbagai kelebihan lainnya.
Selain keindahan alam 14 kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang luar biasa, dan ragam seni budaya yang unik, daerah yang dilintasi peserta TdS juga menyediakan makanan tradisional enak yang mampu memanjakan selera para peserta. Salah satu dampaknya jelas mengangkat ekonomi masyarakat.
Yang tidak kalah manfaatnya, TdSk 2012 yang bakal menempuh 7 etape, diikuti 25 tim balap sepeda profesional dari 30 negara, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4-10 Juni 2012 mendatang. Sebagaimana pelaksanaan tahun sebelumnya, kegiatan ini juga menyertakan para wartawan dari dalam dan luar negeri serta wartawan lokal untuk mempublikasikan iven ini secara efektif.
Dengan adanya dukungan insan pers itu, lanjut wako, dampaknya sangat luar biasa. Bukittinggi khususnya, yang dicanangkan sebagai kota wisata sejak 11 Maret 1989 lalu oleh Gubernur Sumbar Azwar Anas dan dihadiri Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi saat itu, Susilo Sudarman, serta Sumatera Barat umumnya, kian terkenal di dunia internasional. “Sehingga ke depan, daerah ini makin banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri yang berdampak luar biasa dalam peningkatan ekonomi masyarakat kita,” tambah Ismet Amzis. (h/rdw).
http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar