Jakarta Lagi-lagi kekerasan seksual terjadi di dunia pendidikan. Seorang pembina Pramuka SMP di Tabanan, Bali, berinisial IM ditangkap polisi. Ia dilaporkan seorang siswi yang mengaku diperkosa setelah diancam foto telanjangnya disebarkan ke pihak sekolah.
Kapolres Tabanan AKBP Dekananta Eko Purwono menyatakan, korban melapor ke polisi, Kamis (19/4/2012). Sementara, pelaku ditangkap sekitar pukul 14.00 Wita. Saat ini, polisi masih memeriksa tersangka yang berusia 40-an tahun itu.
"Dia mengancam akan menyebarkan foto telanjang siswi tersebut ke kepala sekolah," kata Dekananta saat dikonfirmasi detikcom.
Dengan dalih rapat, tersangka mengundang korban ke sebuah hotel. Di tempat itulah, tersangka menelanjangi korban, memotret, dan memperkosanya.
Peristiwa itu terjadi November tahun lalu. Sejak kejadian pertama, pelaku terus mengancam korban sehingga berhasil memperkosa korban berulang kali. Berdasarkan pengakuan korban, setidaknya 8 kali kejadian itu berulang.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lain. Sebab, tersangka mendidik sekitar 28 siswa dalam kegiatan Pramuka tersebut.
"Masih kita periksa. Selain pengakuan, kita mendasarkan pada nomor-nomor ponsel yang terdapat di ponsel pelaku," kata Dekananta.
(try/nrl)
Kapolres Tabanan AKBP Dekananta Eko Purwono menyatakan, korban melapor ke polisi, Kamis (19/4/2012). Sementara, pelaku ditangkap sekitar pukul 14.00 Wita. Saat ini, polisi masih memeriksa tersangka yang berusia 40-an tahun itu.
"Dia mengancam akan menyebarkan foto telanjang siswi tersebut ke kepala sekolah," kata Dekananta saat dikonfirmasi detikcom.
Dengan dalih rapat, tersangka mengundang korban ke sebuah hotel. Di tempat itulah, tersangka menelanjangi korban, memotret, dan memperkosanya.
Peristiwa itu terjadi November tahun lalu. Sejak kejadian pertama, pelaku terus mengancam korban sehingga berhasil memperkosa korban berulang kali. Berdasarkan pengakuan korban, setidaknya 8 kali kejadian itu berulang.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lain. Sebab, tersangka mendidik sekitar 28 siswa dalam kegiatan Pramuka tersebut.
"Masih kita periksa. Selain pengakuan, kita mendasarkan pada nomor-nomor ponsel yang terdapat di ponsel pelaku," kata Dekananta.
(try/nrl)
Baca Juga
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar