KOMPAS/INGKI RINALDIRatusan wartawan di Kota Padang, Sumbar, Rabu (30/5/2012) turun ke jalan memprotes penganiayaan dan penghancuran kamera wartawan oleh sebagian anggota Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang saat menjalankan tugas jurnalistik sehari sebelumnya. Sebelas anggota Marinir ditahan ditahan Pomal Lantamal II menyusul peristiwa itu.
Sejumlah terduga pelaku penganiayaan terhadap warga, wartawan, dan anggota DPRD Kota Padang hingga Kamis (31/5) belum teridentifikasi. Sejauh ini baru 11 anggota Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang yang ditahan dalam Bilik Hukuman Pomal Lantamal II, Padang sejak Rabu dinihari kemarin.
Sebelas anggota yang ditahan itu adalah Serka ZM, Serda SH, Koptu B, Praka A, Praka K, Pratu Z, Pratu DMH, Pratu K, Pratu DEP, Pratu US, dan Pratu E.
Padahal, dalam rekaman kamera milik Jamaldi, kamerawan stasiun Favorit TV, terdapat sejumlah anggota lain yang belum termasuk dalam daftar sebelas anggita Marinir yang ditahan itu.
Dalam rekaman yang sebagian terlihat rusak, menyusul kamera milik Jamaldi yang dibanting dan dihancurkan, anggota Marinir lain terlihat di lokasi penganiayaan.Anggota itu terlihat memakan seragam dengan nama yang berlainan, dibandingkan sebelas anggota yang sudah ditahan.
Seperti diwartakan sebelumnya, penganiayaan terjadi saat warga di kawasan Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar, saat Satpol PP Kota Padang melakukan penertiban sejumlah kedai yang diduga menjadi tempat praktik asusila.
Sejumlah orang berseragam tentara yang diduga Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang kemudian melakukan penyerangan serta penganiayaan pada warga dan wartawan yang tengah melakukan peliputan.
Komandan Pangkalan Utama TNI-AL II Padang, Brigjen TNI (Mar) Gatot Subroto kemarin telah mengakui kesalahan anak buahnya. Ia meminta maaf dan berjanji akan menindak tegas bawahannya yang terbukti melanggar hukum itu.
http://regional.kompas.com
Sebelas anggota yang ditahan itu adalah Serka ZM, Serda SH, Koptu B, Praka A, Praka K, Pratu Z, Pratu DMH, Pratu K, Pratu DEP, Pratu US, dan Pratu E.
Padahal, dalam rekaman kamera milik Jamaldi, kamerawan stasiun Favorit TV, terdapat sejumlah anggota lain yang belum termasuk dalam daftar sebelas anggita Marinir yang ditahan itu.
Dalam rekaman yang sebagian terlihat rusak, menyusul kamera milik Jamaldi yang dibanting dan dihancurkan, anggota Marinir lain terlihat di lokasi penganiayaan.Anggota itu terlihat memakan seragam dengan nama yang berlainan, dibandingkan sebelas anggota yang sudah ditahan.
Seperti diwartakan sebelumnya, penganiayaan terjadi saat warga di kawasan Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar, saat Satpol PP Kota Padang melakukan penertiban sejumlah kedai yang diduga menjadi tempat praktik asusila.
Sejumlah orang berseragam tentara yang diduga Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang kemudian melakukan penyerangan serta penganiayaan pada warga dan wartawan yang tengah melakukan peliputan.
Komandan Pangkalan Utama TNI-AL II Padang, Brigjen TNI (Mar) Gatot Subroto kemarin telah mengakui kesalahan anak buahnya. Ia meminta maaf dan berjanji akan menindak tegas bawahannya yang terbukti melanggar hukum itu.
http://regional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar