Hafif Alfarabi (16), pria yang baru lulus di SMK 1 Padang mengalami luka lebab di sekujur tubuhnya, setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Polda Sumbar, Selasa (12/6) dinihari.
Pihak Polresta Padang tengah menyelidiki kasus ini. Diduga kuat insiden ini karena oknum polisi itu naik pitam karena kaca spionnya rusak di Jalan Sudirman, Padang. Tetapi Hafif mengaku bukan dia yang melakukannya, tetapi rekannya yang keburu kabur.
Awalnya Hafif dan temannya sama-sama mengendarai sepeda motor pulang menonton pertandingan sepakbola melalui televise di salah satu Kafe. Sesampai di Jalan Sudirman, teman Hafif menyenggol dan merusak kaca spion mobil Innova warna hitam yang dikemudikan oknum polisi tersebut. Hanya saja teman korban langsung melarikan diri. Sementara Hafif yang tidak tahu kejadian tersebut ikut pula kabur.
“Saya tidak kalau teman saya telah merusak kaca spion tersebut. Melihat teman saya lari, saya pun mencoba lari dan mengikuti dia,” kata Hafif kepada petugas SPKT Polresta Padang, saat melaporkan kejadian tersebut siang kemarin
Namun, malang bagi Hafif, sesampai di Jalan Raden Saleh ia dicegat oleh oknum polisi itu. Tanpa bicara, oknum polisi tersebut dengan beringas menghajar dirinya. Walaupun Hafif telah meminta ampun, dan mengaku kalau dirinya bukan yang merusak kaca spion tersebut, tetapi oknum tersebut tidak mengacuhkan perkataanya itu.
Penderitaan Hafif belum berakhir, setelah di Jalan Raden Saleh itu, dirinya pun dibawa ke Rimbo Kalung. Sesampainya di sana dirinya dianiaya kembali hingga babak belur. “Saat perjalanan ke Rimbo Kalung, saya juga dianiaya di dalam mobil oleh dua pria yang bertubuh tegap itu. Didalam mobil itu, ada tiga orang, satu di antaranya perempuan,” ujarnya.
Setelah itu, Hafif dibawa ke Mapolresta Padang sekitar pukul 03.00 WIB. Dis ana oknum tersebut melaporkan kalau dia menjadi korban. Sebab, kaca spionnya telah dirusak oleh teman-teman korban, sehingga Hafif pun ditahan.
Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB, dia dilepaskan kembali dan sesampai di rumah Hafif menceritakan kejadian tersebut kepada nenek dan tantenya. Mendengar cerita itu, tante dan neneknya pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Padang.
“Saya tidak menerima anak saya diperlakukan seperti binatang. Padahal anak saya tidak melakukan perbuatan tersebut. Selain dihajar di sekujur tubuhnya, anak saya pun dilempar dengan batu bata, dan jari kakinya diinjak, sehingga menerima tiga jahitan di jari kaki sebelah kirinya,” ujar Coridiana (38), tante korban.
Kanit I SPKT Polresta Padang Ipda Tarmizi mengatakan, sebelumnya oknum polisi itu juga melaporkan kejadian atas kasus pengrusakan pada mobilnya, pada shift III dengan nomor LP/999/K/VI/2012-Resta. Saat ini laporan tersebut telah diserahkan ke Satuan Reskrim.
Dikatakan, laporan dengan atas nama Hafif telah diterima dan laporan korban dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oknum polisi itu tercatat dengan nomor LP/1002/K/VI/2012- SPKT Unit I ini juga akan dilimpahkan.
“Kami telah meneriam laporan korban, dan laporan korban tersebut akan diserahkan ke Satuan Reskrim untuk ditindaklanjuti,” katanya. (h/nas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar