Magis tim Semen Padang sepertinya sudah mulai surut. Tim yang sempat disegani lawan-lawannya di republik ini, kini seperti mudah kalah. Dalam delapan pertandingan terakhir di berbagai ajang, Kabau Sirah mengalami tiga kekalahan.
Terakhir, tim yang kini dibesut Suhatman Imam harus menyerah di tangan Persebaya Surabaya 0-2 di Leg I Semifinal Piala Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (20/6). Sebelumnya, pasukan Bukit Indarung ini juga ditekuk Arema Indonesia 1-2 di ajang Indonesian Premier League (IPL). (data lihat box)
Pertandingan antara Persebaya dan Semen Padang ini sempat terhenti selama 25 menit pada menit ke-75. Keputusan wasit yang plin-plan membuat pemain tuan rumah enggan melanjutkan laga. Tampil di kandang, Persebaya langsung memperagakan permainan agresif. Tuan rumah nyaris unggul ketika laga memasuki menit kedua, namun tendangan Fernando Soler menghajar tiang gawang. Selang tujuh menit kemudian, kiper Jandia Eka Putra menepis tendangan Soler.
Kubu tuan rumah akhirnya bersorak kegirangan setelah Mat Halil mampu menaklukkan Jandia pada menit ke-11. Setelah menerima umpan Feri Ariawan, Halil mengelabui Jandia sebelum menceploskan bola ke dalam gawang.
Tertinggal satu gol, Semen Padang memberikan respon. Tercatat tiga peluang melalui Romy Rifka, Ferdinand Sinaga, dan Esteban Viscarra memaksa kiper Endra Prasetya melakukan penyelamatan. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Persebaya langsung menggebrak di awal babak kedua. Peluang didapat Feri dan Soler di awal babak kedua, tapi dapat dimentahkan Jandia. Namun Persebaya harus bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu kuning kedua yang diterima Jusmadi pada menit ke-61.
Tuan rumah mendapatkan hadiah penalti, setelah wasit Abdul Malik menilai terjadi pelanggaran terhadap Soler di menit ke-75. Pemain Semen Padang memprotes keputusan tersebut. Setelah berkonsultasi dengan asisten wasit, Abdul Malik membataklan keputusan itu.
Keputusan ini mengundang reaksi dari pemain Persebaya. Mereka melakukan aksi mogok sebagai protes terhadap keputusan wasit yang berubah. Setelah sempat terhenti selama 25 menit, pertandingan dilanjutkan kembali.
Permainan Persebaya dan Semen Padang cenderung keras pasca insiden itu. Aksi dorong dilakukan pemain kedua tim tiap kali terjadi benturan. Pertandingan sempat terhenti ketika Jefri Prasetyo sengaja menyikut Viscarra. Wasit pun menghadiahkan kartu kuning kepada Jefri.
Persebaya akhirnya menggandakan keunggulan mereka pada masa injury time setelah Jandia gagal mengantisipasi tandukan Mat Halil. Persebaya pun memetik kemenangan 2-0 untuk membuka peluang ke final.
Manajer Semen Padang Asdian mengakui kekalahan timnya dan mengucapkan selamat kepada Persebaya.
Ia ingin pemainnya segera melupakan hasil akhir dan berkonsentrasi menyambut laga leg kedua. “Kekalahan harus segera dilupakan dan pemain kami minta konsentrasi di leg kedua. Target kami di Piala Indonesia juga tidak bisa dikatakan main-main, apalagi sudah di semifinal,” katanya pada goal.com.(h/mat/net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar