Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI), Dr H Salim Segaf Al Jufri, Jumat (27/7) meninjau lokasi musibah banjir bandang yang melanda lima kecamatan di Kota Padang pada Selasa (24/7) lalu. Lokasi yang dikunjungi Mensos terletak di Kelurahan Limau Manis.
Saat meninjau lokasi bencana Mensos didampingi Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim dan sejumlah pejabat lainnya. Lima kecamatan yang terkena banjir bandang adalah Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji serta Kecamatan Nanggalo.
Mensos terenyuh melihat kondisi rumah masyarakat, mushalla, jembatan, jalan, lahan pertanian dan berbagai fasilitas umum lainnya yang rusak parah disapu banjir bandang. Salim Segaf Al Jufri menyatakan Kementerian Sosial akan bekerja cepat untuk membantu para korban, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kemensos dalam penanganan korban bencana alam. Mensos sempat meninjau beberapa rumah korban dan juga berdialog langsung dengan para korban.
Masyarakat merasa sedikit terobati, karena mereka dikunjungi dan mendapat perhatian langsung dari Mensos. Para korban memang butuh perhatian serius dari berbagai pihak. Mereka tidak hanya butuh perhatian materi, tetapi juga dukungan moral.
Untuk penanganan rumah-rumah para korban banjir bandang yang rusak dan juga rumah warga yang tidak layak huni di sekitar lokasi bencana, Kemensos akan meluncurkan program bedah kampung. Rencananya rumah yang akan dibedah jumlahnya antara 50 sampai dengan 100 unit rumah masyarakat.
“Di program bedah kampung ini akan ada 50 hingga 100 rumah yang akan direhabilitasi,” kata Salim Segaf Al Jufri.
Untuk memberikan bantuan lebih lanjut kepada para korban, Kemensos akan melakukan pendataan warga by name by address (nama dan alamat), termasuk mendata kerugian yang dialami masyarakat. Perbaikan rumah-rumah warga yang rusak merupakan prioritas bagi Kemensos.
Kemensos telah mengucurkan bantuan senilai Rp250 juta bagi penanganan korban bencana banjir bandang yang melanda lima wilayah kecamatan di Kota Padang. Bantuan tersebut akan terus bertambah. Sore kemarin bantuan tersebut telah bertambah lagi menjadi Rp300 juta. Pemprov Sumbar telah memberikan bantuan 200 ton beras, sedangkan Pemko Padang 100 ton beras. Sedangkan dari Kemensos jumlah beras bantuan yang akan diberikan kepada para korban jumlahnya mencapai ribuan ton.
Adapun data laporan bencana banjir bandang yang melanda Kota Padang yang dihimpun di Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh; 4 rumah hanyut, 4 rumah rusak berat, 16 meter tanggul irigasi rusak berat, 15 ekor sapi masyarakat hanyut terbawa arus, sebuah mushalla hanyut, 1 unit jembatan Koto Panjang Limau Manis putus dan sekitar 4 hektar sawah rusak berat.
Sedangkan di Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh; 6 rumah hanyut, 3 rumah rusak berat dan 14 rumah lainnya rusak ringan. Untuk Kecamatan Lambung Bukit Kecamatan Pauh; 4 rumah hanyut, 3 mushalla hanyut, 1 unit jembatan gantung rusak berat dan 7 hentar sawah rusak.
Selama di Kota Padang, selain meninjau lokasi banjir dan para korban banjir, Mensos Salim Segaf Al Jufri juga melakukan berbagai kegiatan sosial, berbuka puasa bersama dengan masyarakat, menyerahkan bantuan dan menjadi Khatib Jumat di Masjid Raya Al Azhar, Komplek Universitas Negeri Padang (UNP), Air Tawar Padang.
Menurut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan kerugian akibat musibah banjir bandang mencapai Rp40,6 miliar. Angka kerugian tersebut didapat berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis (26/7) sore. Kerugian tersebut termasuk kerusakan infrastruktur, jalan dan jembatan. Sedangkan data lengkap tentang besar kerugian belum dapat dituntaskan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Yazid Fadli mengatakan BPBD Provinsi Sumbar mengalokasikan anggaran senilai Rp300 juta untuk keperluan selama tanggap darurat. Bantuan langsung yang diberikan masyarakat akan diarahkan ke Posko Bencana Banjir Bandang tingkat Kota Padang.
haluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar