Muslim Rusia/ilustrasi
MOSKOW -- Muslim Rusia membantah kritik AS soal kebebasan beragama di negara mereka. Mereka justru memastikan umat Islam tengah menikmati kebebasan beragama di Rusia. "Tidak ada represi terhadap umat Islam di Rusia," sanggah Albir Krganov, Mufti Moskow dan Wilayah Tengah Rusia, seperti dikutip Russia Today, Jumat (3/8).
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS merilis laporan tentang kebebasan beragama dunia. Dalam laporan itu disebutkan Muslim Rusia mengalami diskriminasi. Padahal konstitusi Rusia menjamin hak untuk menjalankan agama.
AS menuduh Rusia menggunakan dalih kelompok ekstremis guna menargetkan agama minoritas, melakukan penangkapan dan membatasi akses ke tempat ibadah. Namun, tuduhan itu ditolak pemimpin komunitas muslim.
Menurut Krganov masalah yang dihadapi umat Islam saat ini adalah soal komunikasi dengan pemerintah bukan penganiayaan atau diskriminasi. Tidak ada pihak berwenang yang mencegah muslim melaksanakan shalat.
Krganov berpendapat laporan AS itu terlalu berlebihan. Ia merasa aneh dengan kebijakan internal mereka yang juga menghalangi hak minoritas. Lalu, mereka berteriak negara lain menghalangi hak warga negaranya untuk beribadah.
Gereja Ortodoks Rusia turut mengkritik laporan AS. Deputi Kepala Patriarkat untuk hubungan antara gereja dan masyarakat, Georgiy Roshcin mengatakan AS selalu memanfaatkan sumber informasi dari pihak tak dikenal dan kemungkinan berbagi dengan organisasi oposisi pemerintah Rusia.
"Di AS sendiri, kita tidak akan menemukan pendekatan yang seragam untuk semua agama. Laporan ini hanya menyebabkan kebingungan," pungkas dia.
republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar