Pekanbaru - Setelah terlibat baku hantam di tengah laga, pemain tim sepakbola Jawa Barat (Jabar) juga tak berlaku sportif usai kalah 0-2 dari Kalimantan Timur (Kaltim) di partai terakhir babak enam besar Grup D.
Bertanding di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (15/9/2012), gol-gol kemenangan Kaltim dicetak oleh Aldaier Makatindu di menit 30 serta Lerby Eliandry di menit 58. Hasil ini mengantar Kaltim maju ke semifinal, mendampingi Papua yang sudah lebih dulu lolos.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan sempat diwarnai kericuhan di pertengahan babak kedua. Diawali dari pelanggaran dari Jabar, kedua tim yang tensinya tinggi dan fisik terkuras tak sabar menunggu keputusan wasit.
Kemudian beberapa pemain kedua tim terlihat kejar-kejaran untuk adu jotos sebelum akhirnya Imam Baihaqy (Kaltim) memukul Imam Safi'i (Jabar) karena tidak terima temannya dipukul lebih dahulu. Kedua pemain itu pun diganjar kartu merah dan laga sempat terhenti sekitar 15 menit. Sementara, seorang pemain Kaltim terlihat mengalami memar di matanya.
Setelah pertandingan berakhir pun emosi di kubu Jabar belum surut. Dipicu oleh rasa tidak puas dengan kepemimpinan sang pengadil lapangan di paruh kedua, seorang pemain Jabar menendang wasit Muslimin (Makassar) dan menyulut emosi rekan-rekan dia yang lain. Assisten wasit Dwi Wiratmono asal Jakarta juga tidak lepas dari kemarahan Jabar sehingga ikut diserang.
Sampai kericuhan mereda, pelatih Kaltim Rudi William Keltjes menilai para pemain Jabar bermain keras dan cenderung provokator dalam pertandingan babak kedua. Ia mengatakan beberapa anak asuhnya mengalami cedera akibat permainan kasar yang diperagakan para pemain lawan.
"Lihat saja Wahyu Kristanto, Bayu Gatra cedera mata dan kaki. Kalau mau berantem mereka mau. Cuma mereka takut sama saya. Para pemain saya itu sudah sabar," bela Rudi usai pertandingan.
Rudi juga mengatakan, dirinya memberikan apresiasi terhadap anak asuhnya karena mampu menerapkan instruksi darinya dengan benar. "Meski tenaga terkuras karena harus main mepet, anak-anak bisa main optimal," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Jabar, Deny Syamsudin menyebutkan kepemimpinan wasit wajib menjadi evaluasi. Menurut dia, sejak babak pertama, tim Jabar sering dirugikan karena keputusan kontroversial wasit.
"Ini pertandingan penting bagi kami. Tapi, wasit sama sekali tidak cakap memimpin," keluh Deny.
Di pertandingan selanjutnya, Kaltim akan menghadapi pertandingan semifinal melawan juara Grup E yang akand digelar pada Senin (17/9).
Bertanding di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (15/9/2012), gol-gol kemenangan Kaltim dicetak oleh Aldaier Makatindu di menit 30 serta Lerby Eliandry di menit 58. Hasil ini mengantar Kaltim maju ke semifinal, mendampingi Papua yang sudah lebih dulu lolos.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan sempat diwarnai kericuhan di pertengahan babak kedua. Diawali dari pelanggaran dari Jabar, kedua tim yang tensinya tinggi dan fisik terkuras tak sabar menunggu keputusan wasit.
Kemudian beberapa pemain kedua tim terlihat kejar-kejaran untuk adu jotos sebelum akhirnya Imam Baihaqy (Kaltim) memukul Imam Safi'i (Jabar) karena tidak terima temannya dipukul lebih dahulu. Kedua pemain itu pun diganjar kartu merah dan laga sempat terhenti sekitar 15 menit. Sementara, seorang pemain Kaltim terlihat mengalami memar di matanya.
Setelah pertandingan berakhir pun emosi di kubu Jabar belum surut. Dipicu oleh rasa tidak puas dengan kepemimpinan sang pengadil lapangan di paruh kedua, seorang pemain Jabar menendang wasit Muslimin (Makassar) dan menyulut emosi rekan-rekan dia yang lain. Assisten wasit Dwi Wiratmono asal Jakarta juga tidak lepas dari kemarahan Jabar sehingga ikut diserang.
Sampai kericuhan mereda, pelatih Kaltim Rudi William Keltjes menilai para pemain Jabar bermain keras dan cenderung provokator dalam pertandingan babak kedua. Ia mengatakan beberapa anak asuhnya mengalami cedera akibat permainan kasar yang diperagakan para pemain lawan.
"Lihat saja Wahyu Kristanto, Bayu Gatra cedera mata dan kaki. Kalau mau berantem mereka mau. Cuma mereka takut sama saya. Para pemain saya itu sudah sabar," bela Rudi usai pertandingan.
Rudi juga mengatakan, dirinya memberikan apresiasi terhadap anak asuhnya karena mampu menerapkan instruksi darinya dengan benar. "Meski tenaga terkuras karena harus main mepet, anak-anak bisa main optimal," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Jabar, Deny Syamsudin menyebutkan kepemimpinan wasit wajib menjadi evaluasi. Menurut dia, sejak babak pertama, tim Jabar sering dirugikan karena keputusan kontroversial wasit.
"Ini pertandingan penting bagi kami. Tapi, wasit sama sekali tidak cakap memimpin," keluh Deny.
Di pertandingan selanjutnya, Kaltim akan menghadapi pertandingan semifinal melawan juara Grup E yang akand digelar pada Senin (17/9).
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar