Obama-Netanyahu
Pemimpin oposisi rezim Zionis Israel Shaul Mofaz menuding Perdana Menteri Benyamin Netanyahu berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama karena perselisihan atas program nuklir Iran.
"Tolong jelaskan kepada kami, siapa musuh terbesar Israel, AS atau Iran? Siapa yang lebih Anda takutkan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad atau Obama? Pemerintahan mana yang lebih penting untuk digulingkan, di Washington atau di Tehran?," kata Mofaz di parlemen Israel Knesset, kepada The Jerusalem Post sebagaimana dilansir Press TV.
Ia menambahkan, campur tangan Israel dalam urusan internal AS dan menyikapi Washington dari sekutu menjadi musuh telah merusak hubungan.
Mofaz juga menuding Netanyahu telah menebarkan ketakutan dan kepanikan di kalangan warga Israel mengenai masalah Iran. "Perang hanya dapat dilancarkan ketika tidak ada pilihan," ujarnya.
"Kami mengetahui bagaimana mereka akan mulai, tetapi kami tidak tahu bagaimana mereka akan mengakhirinya. Dimana pertimbangan Anda? Anda tengah menakut-nakuti publik. " imbuhnya.
Selama beberapa pekan terakhir, hubungan antara Tel Aviv dan Washington memburuk setelah Netanyahu secara terbuka mengkritik kebijakan Obama tentang isu nuklir Tehran.
Pada tanggal 2 September, Netanyahu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menetapkan garis merah yang jelas bagi Iran atas program nuklirnya.
Gedung Putih tidak menggubris seruan PM Israel dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pada Senin mengatakan, Washington tidak menetapkan tenggat waktu untuk resolusi diplomatik terkait perdebatan Barat atas program nuklir Tehran.
Mendengar pernyataan Clinton, Netanyahu geram dan pada tanggal 12 September langsung mengeluarkan statemen keras bahwa AS tidak memiliki hak moral untuk menghentikan Israel meluncurkan serangan militer terhadap Iran.
Sementara itu, harian Israel Haaretz melaporkan bahwa Netanyahu telah mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Obama selama kunjungan mendatang ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, namun Gedung Putih menolak permintaan itu dengan menyatakan bahwa jadwal Presiden AS tidak memungkinkan untuk menggelar pertemuan tersebut.
Sumber: IRIB/IRNA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar