Pengatur serangan Indonesia U-22, Rasyid Akbar, menilai wasit menjadi biang keladi kekalahan Indonesia dari Malaysia U-22. Bagi pemain bertubuh mungil itu, "Garuda Muda" seharusnya mendapat dua hadiah penalti pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (9/9/2012).
"Pertandingan bisa berbeda jika wasit jeli melihat pelanggaran di dalam kotak penalti terhadap Hendra Bayauw. Dua gol akan membuat permainan berbeda, bisa jadi kami bisa lebih bersemangat dan menambah gol-gol lagi," ungkap Rasyid kepada wartawan.
Pandangan Rasyid tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan. Indonesia U-22 takluk 0-1 dari Malaysia U-22 melalui gol tunggal Rueben Thayaparan, beberapa menit sebelum babak pertama berakhir. Indonesia U-22 gagal membalas pada babak kedua, meski lebih banyak menyerang ketimbang sang tamu.
"Maaf atas kekalahan ini. Kendalanya, ada pemain yang baru bergabung. Persiapan kami juga minim. Hal ini membuat adaptasi dengan pemain lain kurang bagus. Yang jelas, mereka hanya menang beruntung," tutup pemain PSM Makassar itu.
sumber
Pandangan Rasyid tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan. Indonesia U-22 takluk 0-1 dari Malaysia U-22 melalui gol tunggal Rueben Thayaparan, beberapa menit sebelum babak pertama berakhir. Indonesia U-22 gagal membalas pada babak kedua, meski lebih banyak menyerang ketimbang sang tamu.
"Maaf atas kekalahan ini. Kendalanya, ada pemain yang baru bergabung. Persiapan kami juga minim. Hal ini membuat adaptasi dengan pemain lain kurang bagus. Yang jelas, mereka hanya menang beruntung," tutup pemain PSM Makassar itu.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar