Pemandangan awan dari atas helikopter (foto: keken/detikTravel)
Helikopter Bel yang membawa kami turun dari Tembagapura ke timika (foto: keken/detikTravel)
Para awak helikopter yang terlihat dari belakang (foto: keken/detikTravel)
Jalur tailing tambang terlihat dari atas (foto: keken/detikTravel)
Di hari kedua Dream Destination Papua, saya harus segera meninggalkan Tembagapura dan kembali ke Timika. Yang berbeda, perjalanan kali ini akan ditempuh lewat jalur udara yakni terbang menggunakan helikopter. Ini baru seru!
Pukul enam pagi saya dan teman-teman dari detikTravel telah siap di Helipad 68, sebuah terminal kecil yang terletak di pintu masuk Tembagapura. Di tempat kami menunggu giliran untuk naik ke Helikopter dan terbang menuju Mozes Kilangin, Timika.
Setelah hampir dua jam menunggu, satu demi satu nama kami dipanggil oleh petugas Helipad 68. Sesegera mungkin kami dibawa menuju helipad yang berada di kawasan M 66 dengan bus Iveco.
Begitu sampai di M 66, saya masih harus menunggu datangnya helikopter dari Timika. Helikopter berukuran kecil yang disebut Bel ini hanya mampu memuat paling banyak delapan orang dan tiga orang awak.
Karena ukurannya yang kecil, helikopter ini hanya boleh beroperasi ketika hari cerah, Saya sangat berharap hari ini cuaca terus baik agar penerbangan ini tidak ditunda atau diganti dengan perjalanan bus selama 3 jam.
Untungnya, helikopter yang akan membawa kami telah datang dan mengangkut semua penumpang yang mengantre tanpa tersisa. Pengalaman saya terbang dengan helikopter pun dimulai.
Pemandangan yang terlihat dari atas sangatlah indah. Deretan pegunungan, lagit biru, awan putih, serta aliran sungai dan tailing tambang menjadi sajian yang istimewa pagi itu. Untuk tahu perjalanan selanjutnya, terus baca detikTravel ya!
Pukul enam pagi saya dan teman-teman dari detikTravel telah siap di Helipad 68, sebuah terminal kecil yang terletak di pintu masuk Tembagapura. Di tempat kami menunggu giliran untuk naik ke Helikopter dan terbang menuju Mozes Kilangin, Timika.
Setelah hampir dua jam menunggu, satu demi satu nama kami dipanggil oleh petugas Helipad 68. Sesegera mungkin kami dibawa menuju helipad yang berada di kawasan M 66 dengan bus Iveco.
Begitu sampai di M 66, saya masih harus menunggu datangnya helikopter dari Timika. Helikopter berukuran kecil yang disebut Bel ini hanya mampu memuat paling banyak delapan orang dan tiga orang awak.
Karena ukurannya yang kecil, helikopter ini hanya boleh beroperasi ketika hari cerah, Saya sangat berharap hari ini cuaca terus baik agar penerbangan ini tidak ditunda atau diganti dengan perjalanan bus selama 3 jam.
Untungnya, helikopter yang akan membawa kami telah datang dan mengangkut semua penumpang yang mengantre tanpa tersisa. Pengalaman saya terbang dengan helikopter pun dimulai.
Pemandangan yang terlihat dari atas sangatlah indah. Deretan pegunungan, lagit biru, awan putih, serta aliran sungai dan tailing tambang menjadi sajian yang istimewa pagi itu. Untuk tahu perjalanan selanjutnya, terus baca detikTravel ya!
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar