WARTA KOTA/ANGGA BNWakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Ruang kerjanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2012).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad menaikkan pendapatan dari pajak dengan signifikan. Tak tanggung-tanggung, pendapatan dari pajak ditargetkan naik lebih dari 50 persen dalam waktu dekat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kenaikan pendapatan dari sektor pajak dapat ditempuh dengan manajemen yang baik. Untuk itu, pihaknya tengah merancang konsep pemetaan para wajib pajak bekerja sama dengan bank dan menggunakan sistem online.
"Sekarang ini target pendapatan pajak lebih dari Rp 21 triliun, saya mau tancap gas, langsung targetkan Rp 40 triliun. Ngapain dikit-dikit, mantap kan?," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (30/11/2012) malam.
Menurut Basuki, pendapatan pajak bisa lebih tinggi melebihi target. Hal itu bukan isapan jempol karena pihaknya telah melakukan penghitungan pendapatan pajak sebelumnya. Diduga, ada kebocoran di beberapa titik, tetapi menjadi luput dari pantauan karena pajak yang diperoleh selalu melebihi target.
Di luar itu, basis data yang buruk juga ikut memengaruhi. Jumlah wajib pembayar pajak bisa dimanipulasi untuk mengakali jumlah pendapatan pajak. "Makanya saya protes. Kamu jangan naikintargetnya sedikit, capai lebih! Saya maunya full, langsung," ujarnya.
Untuk itu, Pemprov DKI berencana akan menggandeng beberapa bank untuk bekerja sama. Semua menjadi hemat karena kedua pihak mendapat keuntungan yang sepadan.
"Kita nggak perlu keluarkan anggaran, bank pasti mau. Bank dapat uang cash, kita jadi tahu jumlah pembayar pajak dan jumlah pendapatan sebetulnya," tandas Basuki.
sumber
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kenaikan pendapatan dari sektor pajak dapat ditempuh dengan manajemen yang baik. Untuk itu, pihaknya tengah merancang konsep pemetaan para wajib pajak bekerja sama dengan bank dan menggunakan sistem online.
"Sekarang ini target pendapatan pajak lebih dari Rp 21 triliun, saya mau tancap gas, langsung targetkan Rp 40 triliun. Ngapain dikit-dikit, mantap kan?," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (30/11/2012) malam.
Menurut Basuki, pendapatan pajak bisa lebih tinggi melebihi target. Hal itu bukan isapan jempol karena pihaknya telah melakukan penghitungan pendapatan pajak sebelumnya. Diduga, ada kebocoran di beberapa titik, tetapi menjadi luput dari pantauan karena pajak yang diperoleh selalu melebihi target.
Di luar itu, basis data yang buruk juga ikut memengaruhi. Jumlah wajib pembayar pajak bisa dimanipulasi untuk mengakali jumlah pendapatan pajak. "Makanya saya protes. Kamu jangan naikintargetnya sedikit, capai lebih! Saya maunya full, langsung," ujarnya.
Untuk itu, Pemprov DKI berencana akan menggandeng beberapa bank untuk bekerja sama. Semua menjadi hemat karena kedua pihak mendapat keuntungan yang sepadan.
"Kita nggak perlu keluarkan anggaran, bank pasti mau. Bank dapat uang cash, kita jadi tahu jumlah pembayar pajak dan jumlah pendapatan sebetulnya," tandas Basuki.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar