Meski tengah tertimpa bencana, warga RT 06/07 Kelurahan Kayu Putih Pulo Gadung Jakarta Timur dilarang meminta sumbangan di jalan.
Sejumlah satpol PP yang tampak di lokasi pengungsian diturunkan untuk menjaga keamanan, termasuk mengawasi warga yang hendak minta sumbangan.
Seorang staf sudin sosial di posko pengungsian, Leliana mengatakan, bila warga membutuhkan bantuan, bilang saja ke posko. "Jangan sampai ada yang minta bantuan, nanti malah disalahgunakan pihak lain yang bukan korban kebakaran," ujarnya.
Warga yang merasa kekurangan dapat meminta ke petugas sudin yang ada disana. "Kalau butuh obat, ke posko kesehatan saja, kalau makanan, minuman, selimut dan pakaian kan kami sediakan," tambah Leliana.
Warga juga mengaku enggan untuk meminta sumbangan, selain masih kelelahan karena kemarin sibuk menyelamatkan harta benda, mereka takut anak-anak nanti ikut turun ke jalan. "Gak usah lah minta-minta ke jalan gitu, kalau nanti anak-anak ikut kan bahaya, disini yang lewat kendaraan besar-besar dan kencang," kata Wati, seorang pengungsi. Walaupun bantuan makanan dan pakaian masih dirasa kurang, Wati memilih bersabar.
Sedangkan beberapa anak-anak dan bapak-bapak tampak mencoba mengais rejeki dari musibah kebakaran tersebut. Mereka memunguti besi-besi yang tersisa dari tempat kebakaran untuk dijual. "Lumayan saya tadi dapat 130ribu, buat nambah beli pakaian," kata Didi yang mengaku kebakaran telah menghanguskan seluruh pakaian milik keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar