Di Beijing, Ibukota Republik Rakyat Cina, ribuan karyawan Perusahaan Elektronik Shanghai Shinmei menggelar unjuk rasa di depan kantor. Mereka memprotes peraturan kantor yang melarang berada di toilet lebih dari 2 menit. Apabila melanggar, para karyawan akan didenda 50 Yuan atau sekitar Rp77 ribu.
“Para pekerja menuntut penghapusan aturan yang hanya memperbolehkan pekerja berada di toilet dalam waktu 2 menit. Sekali melanggar, mereka didenda 50 Yuan. Dua kali melanggar, mereka dipecat,” kata petugas keamanan kantor Shanghai Shinmei, seperti dilansir New York Daily News, Januari lalu.
Aksi protes tersebut dimulai sejak 18-19 Januari 2013 pukul 23.30 waktu setempat. Para demonstran mengecam 10 bos berkewarganegaran Jepang dan 8 manajer asli penduduk Cina di Perusahaan Shanghai Shinmei.
Para petinggi perusahaan tersebut sempat terkepung di dalam kantor. Tapi, pada akhirnya mereka berhasil keluar setelah 300 polisi dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi.
Akibat protes tersebut, pabrik dan kantor perusahaan elektronik tersebut ditutup untuk sementara.
Pemogokan kerja karena aturan ketat sering terjadi di Cina. Banyak perusahaan di Negeri Tirai Bambu tersebut yang menuntut karyawannya untuk lebih produktif dan menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk bekerja. Namun, banyak juga karyawan yang menuntut haknya untuk istirahat kerja agar bisa berkomunikasi dengan teman dan keluarga menggunakan ponsel dan jejaring sosial.
Seperti diketahui sebelumnya, Cina melarang layanan google dan facebook masuk ke negaranya. Untuk layanan goggle, warga hanya bisa menggunakan layanan gmail. com. Sementara facebook ditutup sejak Juli 2009. Hanya orang orang tertentu yang menguasai teknologi komputer ataupun para hacker yang bisa membobol firewall (tembok tebal) tersebut dan bisa masuk facebook.
Cina sendiri merupakan negara pengguna internet terbesar di dunia. Sekitar 350 juta warganya merupakan pengguna internet aktif dan sebagian besar dari mereka berusia kurang dari 25 tahun.
Alasan ini diberlakukan adalah untuk pertahanan negara. Pemerintah Cina sangat serius dalam memperketat peraturan soal kebebasan berpendapat, di beberapa negara situs jejaring sosial sangat ampuh untuk mengkritik pemerintah bahkan menggulingkan pemerintahan. Inilah yang tidak diinginkan oleh pemerintah Cina.
Pemerintah juga mempunyai wewenang untuk melarang portal atau situs situs tertentu yang tidak sejalan dan sesuai dengan arah pemerintah. Masyarakat Cina bukannya senang senang saja dengan kondisi ini, tetapi yang mereka butuhkan adalah peningkatan kesejahteraan walaupun banyak hal yang dibatasi.
Tujuan berikutnya adalah, untuk memaksimalkan penggunaan produk lokal. Seperti diketahui khalayak, semua produk di dunia ini yang laris selalu ada versi Cina. Seperti Handphone Cina yang sekarang banyak beredar di Indonesia, sepeda motor Cina, iPad Cina , iPhone Cina, makanan, minuman, mainan anak anak buatan Cina, dan lainnya. Hal ini dilakukan supaya masyarakat Cina hanya mengkonsumsi dan menggunakan produk asli buatan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar