Seperti di Liga Primer Inggris, para wartawan yang meliput sepak bola di Major League Soccer (MLS) juga sangat detail memperhatikan para pemain, baik di dalam maupun di luar lapangan. Sebelum musim dimulai, para wartawan tersebut juga rajin membuat prediksi pemain-pemain mana yang akan mengisi tim inti sebuah tim MLS
.Lalu bagaimana tanggapan wartawan Washington Post melihat Syamsir Alam yang baru saja digaet tim di kotanya, DC United, dari klub Belgia CS Vise? Inilah prediksi Steven Goff, seorang wartawan salah satu koran terbesar di AS tersebut saat ditanya mengenai prospek Syamsir di DC.
"Jalan (Syamsir) masih panjang, ia tidak akan banyak bermain untuk tim utama musim ini," katanya kepada Republika, Jumat (1/3).
Pernyataan Goff tersebut berbeda ketimbang saat menyaksikan Syamsir melakoni debutnya pada partai melawan Philadelphia Union 21 Februari lalu. Saat itu, melalui Twitternya, @SoccerInsider, Goff mengatakan tidak membayangkan Syamsir berada di deretan pemain yang mengisi skuat utama DC, bahkan memprediksi Syamsir sebagai kandidat kuat pemain yang akan dipinjamkan ke klub divisi tiga AS, Richmond Kickers.
"Meskipun permainannya lumayan, namun saya tidak berharap banyak padanya," ujar Goff waktu itu.
Semenjak kedatangan Syamsir ke DC, memang banyak yang memandang sinis perekrutan tersebut. Oleh para wartawan lokal, Syamsir bahkan sering dijuluki sebagai boss's son (anak bos) karena yang langsung menjemputnya dari Indonesia adalah salah satu pemilik DC, Erick Thohir. Meskipun demikian hal itu tak menghilangkan kepercayaan diri Syamsir.
Perlahan-lahan Syamsir mampu membuktikan kemampuannya di depan pelatih Ben Olsen dan mampu bersaing dengan para pemain gelandang yang lain seperti Nick DeLeon, Marcos Sanchez, dan Kyle Porter. Ia pun dipercaya mengenakan kostum DC bernomor punggung 6.
"Saya menyadari banyak yang memandang rendah saya, namun di sini saya merasa bisa bersaing dengan para pemain lainnya," tutur Syamsir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar