detikbandung/Baban
Bandung - Disaksikan ratusan orang, pemain persib Bandung asal Kamerun, Abanda Herman, resmi menjadi seorang mualaf. Ia bertekad rajin menunaikan salat lima waktu.
Bertempat di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaraondong, Kota Bandung, Kamis (19/4/2013) sore, Abanda mengucapkan dua kalimat syahadat -- dan kemudian menyematkan 'Ahmad' sebagai nama depannya yang baru.
Sebelum syahadat diucapkan, pria berusia 32 tahun itu sempat ditanya oleh ustaz yang membimbingnya, Jujun Junaedi.
"Ahmad Abanda Herman, apakah terpaksa atau tidak masuk Islam," tanya Jujun melalui pengeras suara di dalam masjid, dalam posisi duduk bersila berhadap-hadapan dengan Abanda.
Yang ditanya lantang menjawab menggunakan bahasa Indonesia. "Aku tidak terpaksa. Aku masuk Islam karena Islam agama yang sempurna," tegas pria kelahiran Younde 20 Februari 1984 itu.
"Allahu akbar!" pekik sejumlah warga yang menyaksikan prosesi tersebut.
Tepat pukul 16.16 WIB, Abanda pun berucap: "Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah."
Setelah resmi menjadi mualaf, Abanda kemudian dibawa ke rumah Manajer Persib Umuh Muchtar, yang jaraknya tidak berjauhan dengan masjid.
Ditemui wartawan, wajahnya berseri-seri. Dia melempar senyum semringah.
"Aku senang dan bangga masuk Islam. Aku akan melakukan salat setiap hari," ungkap pemain yang pernah berkostum Persija Jakarta itu.
Ia mengaku, keluarga tidak mempermasalahkannya menganut Islam. Abanda yang sebelumnya Nasrani ini merasa sudah dewasa dan berhak menentukan pilihan terbaiknya.
"Dia (Abanda) selalu menghayati dan merasakan indahnya melihat orang muslim. Selama ini 'kan kalau mau bertanding, pemain (beragama Islam) malamnya suka salat berjamaah. Dia melihat suasana kebersamaan itu. Lalu merenung dan akhirnya mengatakan kepada saya mau masuk Islam," tutur Umuh tentang anak buahnya itu.
Bertempat di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaraondong, Kota Bandung, Kamis (19/4/2013) sore, Abanda mengucapkan dua kalimat syahadat -- dan kemudian menyematkan 'Ahmad' sebagai nama depannya yang baru.
Sebelum syahadat diucapkan, pria berusia 32 tahun itu sempat ditanya oleh ustaz yang membimbingnya, Jujun Junaedi.
"Ahmad Abanda Herman, apakah terpaksa atau tidak masuk Islam," tanya Jujun melalui pengeras suara di dalam masjid, dalam posisi duduk bersila berhadap-hadapan dengan Abanda.
Yang ditanya lantang menjawab menggunakan bahasa Indonesia. "Aku tidak terpaksa. Aku masuk Islam karena Islam agama yang sempurna," tegas pria kelahiran Younde 20 Februari 1984 itu.
"Allahu akbar!" pekik sejumlah warga yang menyaksikan prosesi tersebut.
Tepat pukul 16.16 WIB, Abanda pun berucap: "Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah."
Setelah resmi menjadi mualaf, Abanda kemudian dibawa ke rumah Manajer Persib Umuh Muchtar, yang jaraknya tidak berjauhan dengan masjid.
Ditemui wartawan, wajahnya berseri-seri. Dia melempar senyum semringah.
"Aku senang dan bangga masuk Islam. Aku akan melakukan salat setiap hari," ungkap pemain yang pernah berkostum Persija Jakarta itu.
Ia mengaku, keluarga tidak mempermasalahkannya menganut Islam. Abanda yang sebelumnya Nasrani ini merasa sudah dewasa dan berhak menentukan pilihan terbaiknya.
"Dia (Abanda) selalu menghayati dan merasakan indahnya melihat orang muslim. Selama ini 'kan kalau mau bertanding, pemain (beragama Islam) malamnya suka salat berjamaah. Dia melihat suasana kebersamaan itu. Lalu merenung dan akhirnya mengatakan kepada saya mau masuk Islam," tutur Umuh tentang anak buahnya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar