Transparency International Indonesia (TII) menggelar Stand Up Night yang diisi joke-joke segar enam komik.
Samuel 'Sammy' D Putra, seorang komik Stand Up Night yang bernuansa politik, mengaku hanya menyampaikan ulang apa yang sudah diketahui masyarakat.
Ia mengaku hanya menyampaikan sesuatu, yang tidak berani disampaikan orang lain di depan umum.
"Sebenarnya yang saya omongin kalian sudah tahu semua. Tapi tidak punya keberanian, cara, keterbatasan mungkin karena media. Gue jadi mulut kalian semua. Ketika kalian semua ketawa, you agree with me. Saya mewakili saja," ujar Sammy kepada Tribunnews.com di Soehanna Hall, The Energy Building Lt. 2, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2013).
Dalam acara Stand Up Night yang digelar Transparency International Indonesia (TII) bekerja sama dengan Provocative-Proactive, Samuel bersama komik lainnya blak-blakan dalam berkelakar di atas panggung. Tokoh sekaliber Prabowo Subianto dan Presiden SBY, mereka jadikan bahan candaan.
Misalnya, ketika Samuel menyindir seorang aktivis 1998 yang diculik Prabowo, kini malah bergabung di Gerindra. Samuel juga menyayangkan SBY yang tidak bisa mencalonkan diri menjadi presiden, karena akan kehilangan bahan kelakarnya di atas panggung.
Walau materinya banyak sensitif, Sammy mengaku tidak takut. Sebagai alumni aktivis 98, Samuel mengaku sudah tidak memiliki ketakutan apa-apa lagi.
"Saya aktivis '98. Saya ikut demo, ikut-ikutan mungkin iya. Dulu aja saya enggak takut, apalagi sekarang. Gini loh, seniman kalau pernah masuk penjara tambah tenar, Arswendo (Wiloto) sebelum masuk penjara, setelah masuk weaaaa (tenar)," pungkas komik yang sering nongol di sebuah stasiun televisi swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar