Samsung Electronics mengumumkan telah berhasil menguji teknologi nirkabel generasi kelima (5G). Teknologi terbaru itu dapat memungkinkan pengguna mengunduh film super high definition (HD) hanya dalam waktu satu detik. Fantastis.
Phys Org melansir, 13 Mei 2013, perusahaan asal Korea Selatan itu mengklaim telah menemukan formula baru untuk mentransmisi data melalui pita frekuensi yang jauh lebih cepat dari yang digunakan saat ini.
Hasilnya, pengguna dapat mengirimkan file berukuran besar waktu yang sangat singkat.
Tapi, para pengguna yang ingin merasakan teknologi 5G besutan Samsung perlu bersabar. Pasalnya, teknologi anyar ini masih dalam tahap persiapan, dan akan mulai digunakan secara komersil pada tahun 2020, atau tujuh tahun dari sekarang.
Target Samsung untuk mewujudkan teknologi 5G itu disesuaikan dengan roadmap Uni Eropa. Awal tahun ini, Uni Eropa mengumumkan telah menginvestasikan 50 juta euro, setara Rp486 miliar, untuk penelitian jaringan 5G agar bisa digunakan secara luas pada tahun 2020.
"Pelanggan akan menikmati berbagai layanan serba cepat, seperti menikmati streaming film dan game 3D, real time, dengan kualitas konten ultra high definition (UHD)," papar Samsung dalam pernyataan resmi.
Kompetisi antar perusahaan teknologi pun diramalkan akan semakin sengit dalam hal menciptakan teknologi terdepan. "Samsung yakin akan menjadi pemimpin dalam penciptaan teknologi layanan mobile broadband," kata perusahaan itu.
Di Indonesia
Saat ini, teknologi nirkabel tercepat masih dipegang oleh 4G atau Long Term Evolution (LTE), tapi belum semua negara menggunakannya.
Untuk mencapai teknologi 5G masih butuh waktu yang sangat lama, terlebih lagi masih banyak negara berkembang yang masih menggunakan jaringan 3G, termasuk Indonesia.
Menurut kabar terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan akan fokus menyelesaikan penataan kanal 3G. Prioritas ini berarti menunda lelang Broadband Wireless Access (BWA) dengan 2,3 GHz dan kanal 4G Long Term Evolution (LTE).
"Tahun ini, agenda prioritas kami adalah refarming atau penataan ulang frekuensi 3G. Jadi belum ada langkah yang ditempuh ke arah sana (4G LTE)," kata Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, saat dihubungi VIVAnews, beberapa waktu lalu.
s
Phys Org melansir, 13 Mei 2013, perusahaan asal Korea Selatan itu mengklaim telah menemukan formula baru untuk mentransmisi data melalui pita frekuensi yang jauh lebih cepat dari yang digunakan saat ini.
Hasilnya, pengguna dapat mengirimkan file berukuran besar waktu yang sangat singkat.
Tapi, para pengguna yang ingin merasakan teknologi 5G besutan Samsung perlu bersabar. Pasalnya, teknologi anyar ini masih dalam tahap persiapan, dan akan mulai digunakan secara komersil pada tahun 2020, atau tujuh tahun dari sekarang.
Target Samsung untuk mewujudkan teknologi 5G itu disesuaikan dengan roadmap Uni Eropa. Awal tahun ini, Uni Eropa mengumumkan telah menginvestasikan 50 juta euro, setara Rp486 miliar, untuk penelitian jaringan 5G agar bisa digunakan secara luas pada tahun 2020.
"Pelanggan akan menikmati berbagai layanan serba cepat, seperti menikmati streaming film dan game 3D, real time, dengan kualitas konten ultra high definition (UHD)," papar Samsung dalam pernyataan resmi.
Kompetisi antar perusahaan teknologi pun diramalkan akan semakin sengit dalam hal menciptakan teknologi terdepan. "Samsung yakin akan menjadi pemimpin dalam penciptaan teknologi layanan mobile broadband," kata perusahaan itu.
Di Indonesia
Saat ini, teknologi nirkabel tercepat masih dipegang oleh 4G atau Long Term Evolution (LTE), tapi belum semua negara menggunakannya.
Untuk mencapai teknologi 5G masih butuh waktu yang sangat lama, terlebih lagi masih banyak negara berkembang yang masih menggunakan jaringan 3G, termasuk Indonesia.
Menurut kabar terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan akan fokus menyelesaikan penataan kanal 3G. Prioritas ini berarti menunda lelang Broadband Wireless Access (BWA) dengan 2,3 GHz dan kanal 4G Long Term Evolution (LTE).
"Tahun ini, agenda prioritas kami adalah refarming atau penataan ulang frekuensi 3G. Jadi belum ada langkah yang ditempuh ke arah sana (4G LTE)," kata Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, saat dihubungi VIVAnews, beberapa waktu lalu.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar