AFP/Kazuhiro Nogi
Jakarta - Simon Santoso menambah daftar panjang pemain tunggal putra yang absen di Indonesia Open Super Series Premier. Pemain asal Tegal itu dibekap cedera pinggang dan terancam sanksi.
"Takuya Horikawa sebagai fisioterapi pelatnas sudah mengecek cedera pinggang yang dialami Simon. Sebenarnya masih bisa dipaksa tapi khawatir risiko ke depan," kata Rexy, ketua bidang pembinaan dan prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.
"Simon juga mengatakan kalau saat tidur salah bantal," lanjutnya.
Pelatih yang pernah membesut Inggris, Malaysia, dan Filipina itu menyayangkan kondisi Simon. Selain itu, dari analisisnya, Simon tak hanya kurang perhatian menyiapkan fisik, tapi juga mental bertanding.
"Pertama Simon sebagai juara bertahan di pergelaran ini. Kemudian dengan levelnya saat ini, seharusnya Simon bisa memahami kondisi tubuhnya sendiri. Ketidaksiapan Simon lebih karena mental. Seharusnya sebagai juara bertahan dia harus lebih percaya diri," kata Rexy.
Nah, karena keteledoran itu Simon terancam sanksi dari PBSI. Namun, Rexy dan barisan pelatih tunggal belum memastikan konsekuensi yang akan dituai Simon.
"Setelah Indonesia open akan kami bicarakan. Tidak menutup kemungkinan Simon akan diganjar larangan turun ke turnamen tiga sampai enam bulan," kata Rexy.
Hukuman itu tak hanya diberlakukan kepada pemain yang teledor menyiapkan fisik dan psikis menuju pertandingan tetapi juga saat mencatatkan hasil pertandingan tak sesuai target. "Permain harus lebih memperhatikan kondisinya sendiri," tegas Rexy.
Tak hanya Rexy yang emosional dengan mundurnya Simon. Pelatih tunggal putra Joko Suprianto juga terkejut dengan keterangan Simon. "Joko langsung campur aduk antara kecewa, marah dan frustasi," ungkap Rexy.
Joko tak menampik. "Simon tak latihan siang ini karena dia cedera pinggang. Dia tak turun ke Indonesia Open," kata Joko. Harapan diberikan kepada Sony Dwi Kuncoro yang saat ini ada di peringkat kelima dunia. "Kondisi Sony sudah 95 persen. Lima persen sisanya tinggal atur emosi," kata Joko.
Selain Simon, pemain Cina Lin Dan juga batal hadir. Scott Evan dari Inggris juga absen.
"Takuya Horikawa sebagai fisioterapi pelatnas sudah mengecek cedera pinggang yang dialami Simon. Sebenarnya masih bisa dipaksa tapi khawatir risiko ke depan," kata Rexy, ketua bidang pembinaan dan prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.
"Simon juga mengatakan kalau saat tidur salah bantal," lanjutnya.
Pelatih yang pernah membesut Inggris, Malaysia, dan Filipina itu menyayangkan kondisi Simon. Selain itu, dari analisisnya, Simon tak hanya kurang perhatian menyiapkan fisik, tapi juga mental bertanding.
"Pertama Simon sebagai juara bertahan di pergelaran ini. Kemudian dengan levelnya saat ini, seharusnya Simon bisa memahami kondisi tubuhnya sendiri. Ketidaksiapan Simon lebih karena mental. Seharusnya sebagai juara bertahan dia harus lebih percaya diri," kata Rexy.
Nah, karena keteledoran itu Simon terancam sanksi dari PBSI. Namun, Rexy dan barisan pelatih tunggal belum memastikan konsekuensi yang akan dituai Simon.
"Setelah Indonesia open akan kami bicarakan. Tidak menutup kemungkinan Simon akan diganjar larangan turun ke turnamen tiga sampai enam bulan," kata Rexy.
Hukuman itu tak hanya diberlakukan kepada pemain yang teledor menyiapkan fisik dan psikis menuju pertandingan tetapi juga saat mencatatkan hasil pertandingan tak sesuai target. "Permain harus lebih memperhatikan kondisinya sendiri," tegas Rexy.
Tak hanya Rexy yang emosional dengan mundurnya Simon. Pelatih tunggal putra Joko Suprianto juga terkejut dengan keterangan Simon. "Joko langsung campur aduk antara kecewa, marah dan frustasi," ungkap Rexy.
Joko tak menampik. "Simon tak latihan siang ini karena dia cedera pinggang. Dia tak turun ke Indonesia Open," kata Joko. Harapan diberikan kepada Sony Dwi Kuncoro yang saat ini ada di peringkat kelima dunia. "Kondisi Sony sudah 95 persen. Lima persen sisanya tinggal atur emosi," kata Joko.
Selain Simon, pemain Cina Lin Dan juga batal hadir. Scott Evan dari Inggris juga absen.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar